Update Korban Gempa Malang: 10 Orang Meninggal, 2 Luka Berat dan 97 Luka Ringan

BPBD Jawa Timur menyampaikan update data korban gempa bermagnitudo 6,1 yang mengguncang wilayah Malang dan sekitarnya pada 10 April 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2021, 19:05 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2021, 19:05 WIB
Satu Demi Satu Rumah Warga yang Rawan Ambruk Terdampak Gempa Malang Dirobohkan
Personel Paskhas TNI AU pada Senin, 12 April 2021 membantu merobohkan rumah - rumah warga yang rusak dan rawan ambruk terdampak gempa di Malang (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Surabaya - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyampaikan update data korban gempa  bermagnitudo 6,1 yang mengguncang wilayah Malang dan sekitarnya pada 10 April 2021. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur Sriyono menyatakan, update pada 29 April 2021 ada terdapat 115 korban gempa. "Yang meninggal 10 orang, 97 luka ringan, 6 luka sedang, dan 2 luka berat," kata Sriyono, Jumat (30/4/2021) seperti dilansir Antara.

Sriyono memaparkan, data kerusakan rumah akibat gempa bumi yang terjadi di Jawa Timur total sebanyak 16.541 unit, dengan rincian sebanyak 8.968 rusak ringan, 5.160 rusak sedang, 2.413 rusak berat. "Data tersebut masih terus ada pergerakan," katanya.

Selain itu BPBD Jawa Timur juga melaporkan kerusakan fasilitas umum (fasum) sebanyak lima unit. Adapun fasum terdampak meliputi fasilitas pendidikan, fasilitas ibadah, hingga fasilitas kesehatan.

Ia mengatakan gempa Malang dirasakan di 33 kota/kabupaten. Adapun gempa susulan terjadi total sebanyak 16 kali dari tanggal 10-12 April 2021.

Dilaporkan juga bahwa 17 kota/kabupaten terdampak kerusakan akibat gempa Malang, tetapi yang paling parah terdampak yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Blitar.

Bantuan melalui dana tunggu hunian (DTH) telah diterima oleh masing-masing pemerintah daerah yang wilayahnya terdampak untuk mengurangi adanya pengungsi sehubungan pandemi COVID-19.

Selain itu, guna percepatan pembangunan kembali, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan model baru pembangunan, di mana masyarakat dapat membangun kembali sendiri dengan pendanaan yang diklaim. Namun di sisi lain, BPBD Jawa Timur masih mengalami kendala perihal asesmen di lapangan.

"Pendataan ini cukup berat, karena telah diumumkan oleh BNPB bahwa yang rusak ringan dapat Rp 10 juta, yang rusak sedang Rp 20 juta dan berat dapat Rp 50 juta. Tetapi malah merepotkan petugas yang asesmen di lapangan, karena ada yang rumahnya kerusakannya sedang minta diklaim kerusakan berat, yang kerusakan ringan juga minta diklaim kerusakan sedang," kata Sriyono.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Gelar Rakor

 

BNPB bersama Kementerian Lembaga dan unsur pentaheliks lainnya, seperti ahli bencana dari perguruan tinggi dan praktisi kebencanaan menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Intelijen Penanggulangan Bencana guna memaparkan data dan informasi, kajian saintifik serta upaya penanggulangan bencana di wilayah terdampak pada Kamis (29/4) dan Jumat (30/4).

Pada rakor hari kedua, tim intelijen membahas bencana geologi gempa bumi yang mengguncang Jawa Timur pada 10 April 2021.

Rakor yang dilaksanakan secara tatap muka dan daring ini menghadirkan narasumber dari berbagai kementerian lembaga seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hadir pula memberikan paparan secara daring ahli bencana dari perguruan tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya