Pasien Covid-19 di RS Saiful Anwar Malang Mulai Melonjak Tajam

Lonjakan pasien Covid-19 di RSSA Malang mencapai 100 persen dalam sepekan terakhir ini

oleh Zainul Arifin diperbarui 15 Jun 2021, 07:14 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2021, 07:14 WIB
Fasilitas Kesehatan Kota Malang Tak Akan Mampu Bila Kasus Covid-19 Terus Naik
RS Saiful Anwar Malang jadi rumah sakit rujukan utama untuk pasien Covid-19 di wilayah Malang Raya dan sekitarnya (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Rumah Sakit Saiful Anwar atau RSSA Malang mulai mengalami lonjakan pasien Covid-19 hingga 100 persen dalam sepekan terakhir ini. Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) pun naik dari 20 persen kini menjadi lebih dari 40 persen.

Wakil Direktur RSSA Malang, Syaifullah Asmiragani, mengatakan sebelumnya di rumah sakit milik pemerintah provinsi ini hanya ada 20 pasien saja. Tapi dalam sepekan terakhir ini ada 44 pasien Covid-19 yang masuk butuh perawatan.

“Naik signifikan, lebih dari 100 persen. Namun kapasitas bed yang tersedia di RSSA masih bisa menampung,” kata Asmiragani di Malang, Senin, 14 Juni 2021.

Selain lonjakan jumlah pasien, di ruang perawatan intensif atau ICU juga mulai ada antrian pasien yang harus dirawat menggunakan ventilator. Ada dua orang pasien yakni dari Malang dan Blitar yang hendak dilayani menggunakan alat bantu pernafasan itu.

“Sebelumnya tidak ada antrian, tapi sekarang akan ada yang akan dilayani dengan ventilator,” ucap Asmiragani.

Menurutnya, RSSA Malang sudah siap mengantisipasi bila terjadi lonjakan pasien Covid-19. Apalagi rumah sakit ini jadi rujukan tingkat provinsi, melayani pasien dari wilayah Malang Raya dan sekitarnya seperti Pasuruan, Probolinggo, Blitar sampai Lumajang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Siap Tambah Bed

Asmiragani mengatakan bila dalam situasi ada lonjakan pasien maka kapasitas bed dari 200 bisa ditambah hingga 250 bed. Caranya dengan mengubah tempat tidur layanan reguler jadi layanan khusus pasien Covid-19.

“Antisipasi lonjakan pasien sudah dipersiapkan semuanya, ada ruang-ruang yang dapat digunakan untuk penambahan layanan,” ujar Asmiragani.

Skema itu telah diterapkan sejak pandemi tahun lalu. Karena sempat ada penurunan tren kasus baru, maka beberapa tempat tidur kembali difungsikan seperti semula untuk layanan pasien reguler.

“Tapi tetap waspada dan bila sewaktu-waktu dibutuhkan maka tinggal diterapkan lagi,” katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya