Kasus Covid-19 Melonjak, Separuh ASN Tulungagung Kembali WFH

Lonjakan kasus setelah ditemukannya klaster Latsar ASN yang membuat rumah sakit darurat COVID-19 penuh, membuat Bupati Maryoto untuk mencabut kebijakan WFO.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2021, 17:37 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 17:37 WIB
Ilustrasi working from home, wfh, bekerja dari rumah.
Ilustrasi working from home, wfh, bekerja dari rumah. Kredit: pinterastudio via Pixabay.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kabupaten Tulungagung kembali memberlakukan sistem work from home (WFH) 50 persen atau bekerja dari rumah untuk separuh tenaga aparatur sipil negara di lingkup Setda setempat, demi mengantisipasi risiko penularan COVID-19 yang kembali mengganas selama beberapa pekan terakhir.

"Kami berlakukan WFH 50 persen mulai hari ini hingga batas waktu yang belum ditentukan," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Tulungagung, Senin, 28 Juni 2021.

Dijelaskan, kebijakan itu diambil setelah pihaknya mengevaluasi tren peningkatan kasus yang terjadi di wilayah tersebut, dilansir dari Antara.

Lonjakan kasus setelah ditemukannya klaster Latsar ASN yang membuat rumah sakit darurat COVID-19 penuh, membuat Bupati Maryoto untuk mencabut kebijakan WFO atau sistem kerja di kantor 100 persen.

Sebagai penggantinya, kini ASN yang masuk kerja dijadwal bergilir, dengan perbandingan 50 persen berbanding 50 persen. ASN di lingkup Pemkab Tulungagung dengan demikian akan bekerja secara shift (bergantian).

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Tren Meningkat

Ciptakan Suasana Ruang Kerja Selama WFH
Ilustrasi Ruang Kerja di Rumah Credit: pexels.com/AdriannaCalvo

Hal itu dilakukan untuk mengurangi penularan COVID-19 tanpa harus meninggalkan pelayanan pada masyarakat. "Sementara akan kita coba 50 persen libur, 50 persen masuk," paparnya.

Dari data Satgas Penanganan COVID-19, dalam sepakan terakhir tren penularan COVID-19 cenderung naik. Kenaikan kasus mencapai 100-200 persen.

Sebagai perbandingan seusai Idu lFitri 2021 rata-rata kasus harian sekitar 5-10 kasus per hari.

Tren kasusnya kemudian naik hingga pada Minggu (27/6), 11 kecamatan di Tulungagung berstatus zona merah COVID-19, satu kecamatan zona oranye dan tujuh kecamatan zona kuning.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya