Pemindahan Pasien Covid-19 ke Isolasi Terpusat di Malang Raya Butuh Dua Minggu

Dengan target tersebut, dirinya meminta kepada seluruh masyarakat untuk membantu proses pemindahan pasien isoman ke isoter.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Agu 2021, 17:26 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2021, 17:26 WIB
Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Kota Batu Belum Siap New Normal
Pedagang dan pengunjung di Pasar Besar Kota Malang ikut rapid test untuk menekan potensi penyebaran Corona Covid-19 di Kota Malang (Humas Pemkot)

Liputan6.com, Surabaya - Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti menargetkan pemindahan pasien isolasi mandiri (isoman) ke isolasi terpusat (isoter) di Malang Raya ditargetkan rampung dalam dua minggu.

"Dalam hal ini, kami melibatkan seluruh Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang ada di lapangan. Termasuk relawan dan penguatan (anggota) dari Kodam (Kodam V Brawijaya)," ujar Danrem, Rabu (18/8/2021), dikutip dari TimesIndonesia.

Dengan target tersebut, dirinya meminta kepada seluruh masyarakat Malang Raya untuk membantu proses pemindahan pasien isoman ke isoter.

"Kami mohon masyarakat membantu proses pemindahan ini. Sebab, rekan-rekan di lapangan, baik TNI-Polri, relawan, Satgas Covid Hunter dan petugas lainnya (dari Dinkes) masih sering mengalami kendala," ungkapnya.

Salah satu kendala yang kerap kali ditemui, lanjut dia, adalah masih banyak masyarakat yang belum paham dan mereka pun tak yakin untuk melakukan perawatan di isoter.

"Padahal jika dirawat di isoter, sudah ada sarana dan prasarana lengkap. Serta diawasi oleh tim medis dan mendapatkan obat-obatan. Justru jika isoman, ada kerawanan tinggi untuk menularkan kepada anggota keluarga lainnya. Jika perawatan tidak terkendali, akan mempersulit penanganan di lapangan," jelasnya.

Akan tetapi, kata dia, ada pengecualian terhadap sejumlah pasien yang memang tidak bisa dipindahkan ke isoter. Seperti pasien yang perlu pendampingan khusus dari keluarganya.

"Kecuali bagi saudara kita yang sakit, khusus perlu pendampingan keluarga. Kita kecualikan. Begitu pun juga bagi ibu hamil dan yang lainnya perlu penanganan khusus kita berikan keleluasaan isoman, tapi dengan catatan harus dipantau khusus oleh tim kesehatan dari satgas maupun puskesmas," katanya.

Selain terget dan upaya pemindahan pasien isoman ke isoter, ia menyebutkan bahwa upaya tracing dan testing yang dilakukan oleh wilayah Malang Raya saat ini jumlahnya telah mengalami peningkatan.

"Kegiatan tracing dan testing di masing-masing wilayah sudah meningkat cukup bagus. Sudah mencapai 1 banding 7. Ini menjadi semangat kita untuk terus giat ke depan," imbuhnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

200 Pasien

Wali Kota Malang, Sutiaji mengungkapkan bahwa untuk Kota Malang sendiri hingga saat ini kurang lebih para pasien isoman yang telah dipindahkan berjumlah 200.

"Yang 130an pindah di Isoter dan yang selebihnya ke RS Lapangan Idjen Boulevard. Karena RS Lapangan sendiri saat ini okupansinya sudah mulai rendah," tuturnya.

Kemudian, untuk ibu hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang dimana memang bisa melakukan isoman dengan penanganan khusus dari keluarga, kata Sutiaji, sebenarnya Kota Malang juga telah menyiapkan isoter khusus bagi ibu hamil.

"Sementara ini memang belum (rencana pasien isoman ibu hamil pindah ke isoter). Sebenarnya kita sudah siapkan isolasi terpusatnya ibu hamil. Di Kawi (Safe House BPSDM) itu sudah ada khusus ya," ucapnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya