Liputan6.com, Banyuwangi - Pariwisata Banyuwangi akan segera dibuka setelah masuk PPKM Level 2. Pembukaan wisata dilakukan dengan berbagai ketentuan. Salah satu syarat utamanya adalah pengunjung harus sudah vaksin dan dengan menjadikan aplikasi Peduli Lindungi sebagai basis penataan pengunjung.
"Kita semua bersyukur, tapi jangan lengah. Kalau nanti melonjak lagi, kita semua yang susah karena berpotensi ditutup lagi," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat rapat koordinasi Satgas Penanganan Covid-19, Rabu (8/9/2021).
Baca Juga
“Saat ini di banyak negara muncul tren wisata balas dendam, revenge tourism, setelah sekian lama orang kesulitan berwisata. Akhirnya semua membeludak tak terkendali. Kita tetap harus disiplin,” imbuh Ipuk.
Advertisement
Ipuk menjelaskan, selama pandemi utamanya ketika masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), industri wisata sangat terpukul karena harus ditutup sementara.
"Mari kita jaga bersama. Jangan sampai kita kembali lagi ke Level 3 apalagi 4, karena nantinya wisata Banyuwangi bisa ditutup kembali. Dibukanya pariwisata ini membutuhkan komitmen dan kesadaran bersama. Mari patuhi dan jalankan semua persyaratan yang telah ditentukan," jelas Ipuk.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kapasitas Hanya 25 Persen
Berdasarkan hasil rakor, menurut Ipuk, pariwisata Banyuwangi dijadwalkan akan dibuka kembali pada 10 September dengan berbagai ketentuan.
Kapasitas pengunjung di destinasi wisata hanya 25 persen. Para pelaku wisata harus sudah divaksin. Tiap destinasi wisata harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau memakai barcode/menunjukan sertifikat vaksin bagi para pengunjung sabagai syarat masuk destinasi wisata.
Ipuk mengatakan, pariwisata Banyuwangi di masa pandemi ini mengandalkan quality tourism, bukan mass tourism.
"Kami minta kepada teman-teman pelaku wisata agar destinasi mengutamakan quality tourism dengan mengejar kualitas wisata, bukan pada kuantitas pengunjung," urai Ipuk.
Advertisement