Sepanjang Tahun 2024, 186 Kasus Kebakaran Terjadi di Banyuwangi

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi mencatat terdapat ratusan kasus kebakaran yang terjadi di Bumi Blambangan sepanjang tahun 2024. Kerugian material paling besar yang pernah ditangani hingga mencapai miliaran rupiah.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 27 Jan 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 20:00 WIB
Ilustrasi kebakaran pemukiman warga di Banyuwangi (Istimewa)
Ilustrasi kebakaran pemukiman warga di Banyuwangi (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Banyuwangi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi mencatat terdapat ratusan kasus kebakaran yang terjadi di Bumi Blambangan sepanjang tahun 2024. Kerugian material paling besar yang pernah ditangani hingga mencapai miliaran rupiah. Dijelaskan oleh Humas Damkarmat Banyuwangi, Muammar Kadhafi, menurut data laporan kejadian, kasus kebakaran sepanjang tahun 2024 ada sebanyak 186 kasus.

Dari ratusan kasus kebakaran tersebut paling banyak disebabkan oleh korsleting listrik, disusul pembakaran sampah dan yang ketiga kompor gas. “Dilihat dari diagram grafik, jumlah kejadian kebakaran tahun 2024 cukup meningkat dari tahun 2023 yang hanya 117 kasus,”ujarnya Jumat  (24/1/2025).

Adapun kasus terparah menurut Damkarmat Banyuwang yang pernah ditaklukan, Kadhafi mengungkap, ada dua kejadian, pertama kasus kebakaran dengan tingkat kerugian material terbesar hingga kasus kebakaran besar yang membutuhkan waktu lama untuk dipadamkan.

Yang pertama kasus yang terjadi pada, Senin (2/12/2024), yaitu kebakaran dua kapal ikan, KM Dinda Jaya dan KM Bahtera, di Dermaga Pelabuhan Masami, Kalipuro, Banyuwangi. Akibat dari kebakaran ini kerugian material hingga mencapai Rp20 miliar. “Untuk kebakaran dengan kerugian material terbesar yaitu kebakaran kapal di pelabuhan Masami,” ujar Kadhafi.

Sedangkan untuk kejadian kebakaran terberat yang pernah dihadapi Damkarmat, yakni saat menangani kasus terbakarnya gudang atau pabrik sabut kelapa milik PT. Haka Artha Cipta Unggul di Jln. Karimun Jawa, Kelurahan Lateng, Banyuwangi. Damkarmat membutuhkan waktu kurang lebih 8 jam untuk menjinakkan api yang membakar tumpukan sabut kelapa tersebut yang notabenya mudah terbakar.

Insiden kebakaran pabrik sabut kelapa itu mulai diketahui sekiranya pukul 12.00 WIB hingga kobaran itu padam sepenuhnya kurang lebih pukul 19.45 WIB. “Pekatnya asap di area kebakaran, termasuk hembusan angin kencang menjadi tantangan dalam memadamkan api, hingga membutuhkan sebanyak 39 tangki air,” tutur Kadhafi.

Imbauan Kepada Masyarakat

Melihat ada peningkatan kasus kebakaran yang juga disumbang akibat human error, Dinas Damkarmat mengimbau kepada masyarakat, yang pertama jangan meninggalkan sumber panas atau sumber api tanpa pengawasan seperti kompor, tungku, setrika, lilin hingga obat nyamuk.

Kedua, Selalu periksa instalasi listrik dan gunakan peralatan SNI, jangan biarkan perangkat listrik terus menyala setelah digunakan, contohnya charger, kipas angin, termasuk hindari juga multi stop kontak. Ketiga, jangan membuang puntung rokok sembarangan dan yang terakhir sediakan APAR, letakkan di posisi yang mudah terlihat dan terjangkau. “Kita siap siaga 24 jam untuk membantu serta melayani masyarakat dalam menangani kebakaran, penanganan material berbahaya hingga penyelamatan lainya yang membahayakan warga,” tegas Kadhafi. 

infografis drama baru e-KTP
Kasus e-KTP bergulir penuh drama layaknya sinetron. Apa saja? (liputan6.com/abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya