Lomba Karapan Sapi Bangkalan Digelar 21 November, Bakal Picu Kerumunan?

Kemungkinan besar, masyarakat akan berduyun-duyun menyaksikan karapan sapi yang sudah menjadi tradisi di Bangkalan.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Nov 2021, 23:10 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2021, 23:10 WIB
6 Fakta Menarik Kabupaten Sampang yang Eksis Sejak Abad ke-7
Atraksi Karapan Sapi. (dok. disporabudpar.sampangkab.go.id)

Liputan6.com, Surabaya - Anggota Komisi D DPRD Bangkalan Subaidi meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangkalan (Disbudpar Bangkalan) memastikan tidak terciptanya kerumunan pada lomba karapan sapi yang akan digelar 21 November mendatang.

"Disbudpar jangan sampai lengah. Karapan sapi sangat berpotensi menimbulkan kerumunan massa karena diminati masyarakat," ujarrnya, Jumat (12/11/2021), dikutip dari TimesIndonesia.

Kemungkinan besar, masyarakat akan berduyun-duyun menyaksikan karapan sapi yang sudah menjadi tradisi di Bangkalan. Terlebih, perlombaan pacuan sapi ini sudah lama tidak pernah digelar akibat pandemi Covid-19.

"Selain sebagai sebuah tradisi, karapan sapi merupakan kegiatan prestisius bagi masyarakat Bangkalan khususnya, dan masyarakat Madura pada umumnya," imbuh Subaidi.

Subaidi mengaku mendukung dengan catatan protokol kesehatan benar-benar diterapkan secara ketat.

"Sekalipun angka penyebaran Covid-19 melandai, dan masyarakat sudah divaksin bukan berarti kita kemudian abai terhadap protokol kesehatan," tuturnya.

Menurur Subaidi, kerumunan yang terjadi saat karapan sapi di Kecamatan Geger beberapa waktu lalu cukup menjadi pelajaran bagi semua pihak dan jangan sampai terulang kembali.

"Videonya sempat viral di media sosial. Karapan sapi merupakan kegiatan positif. Tapi harus taat aturan karena masih dalam masa pandemi," ucapnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penonton hanya 50 Persen

Kepala Disbudpar Bangkalan Mohammad Hasan Faisol memastikan lomba karapan sapi diselenggaran dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Peserta lomba kami batasi 48 kouta. Penonton dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas lapangan. Bahkan, syaratnya harus sudah divaksin. Kalau tidak kami coret," tegasnya.

Sejatinya, sambung Faisol, salah satu tujuan perlombaan karapan sapi ini untuk mendongkrak capaian vaksinasi di Kabupaten Bangkalan. Oleh sebab itu, vaksinasi Covid-19 menjadi syarat utama bagi peserta maupun penonton.

"Kami akan menyiapkan tim vaksinator di lokasi karapan sapi demi memudahkan peserta dan penonton yang dingin divaksin," tandas Kepala Disbudpar Bangkalan Mohammad Hasan Faisol. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya