Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung meminta pintu air di Jakarta dibuka. Dia mencatat, pintu air di Ciliwung sudah dioperasikan dengan pembukaan penuh setinggi 175 cm sehingga air bisa mengalir ke arah Banjir Kanal Barat.
"Arah Banjir Kanal Barat dioperasikan tiga pintu, dibuka setinggi 800 cm. Kemudian air ke Istiqlal dioperasikan dua pintu, itu dijaga dan kita menjamin Istiqlal tidak akan banjir itu (dibuka) sampai dengan (ketinggian) 400 cm," kata Pramono di Jakarta, seperti dikutip Rabu (5/3/2025).
Baca Juga
Pramono menjelaskan, usai dari Istiqlal air kemudian dialirkan ke Jembatan Merah sampai dengan ketinggian 300 cm, kemudian air tangki yang dioperasikan dua pintu air dibuka penuh 400 cm dengan aktivasi pompa air di Pluit.
Advertisement
"Saya minta dioperasikan secara keseluruhan. Jadi yang tadi pompanya di utara 200, ini beroperasi sekarang 500 dan juga kita sampaikan adalah infrastruktur untuk sodetan Ciliwung ke Banjir Kanal Timur itu yang kita minta dua pintu dioperasikan," jelas Pramono.
Dengan begitu, Pramono berharap dalam jangka waktu lebih singkat maka sejumlah wilayah Jakarta terdampak banjir bisa segera tertangani. Selain itu wilayah lain yang juga dekat dengan aliran sungai dapat dikendalikan sehingga banjir di Jakarta tidak meluas.
"Dengan kebijakan ini mudah-mudahan dapat kita manage adalah Pegangsaan, Kenari, Cikini, Kwitang, Kebon Sirih, Senen, Gambir, Pasar Baru, Kartini, Mangga Dua Selatan, Pademangan, Mangga Besar dan Pinangsia," harap Pramono.
Pramono meminta, perintahnya terkait pintu air dijaga betul oleh semua dinas pemangku kepentingan. Dia pun berdoa agar hujan deras tidak turun sehingga Jakarta memiliki cukup waktu untuk menurunkan debit air dan banjir yang menggenangi pemukiman.
"Jadi saya minta ini betul-betul dijaga," Pramono menandasi.
Banjir Jakarta Makin Meluas, Apa Penyebabnya?
Banjir yang melanda Jakarta makin meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan meluasnya banjir di Jakarta akibat sejumlah sungai di daerah itu meluap serta curah hujan tinggi.
"Kami mencatat saat ini genangan (banjir) terjadi di 114 RT (rukun warga)," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Rabu, (5/3/2025).
Data yang dirilis oleh BPBD DKI Jakarta pada jam 04.00 WIB menyatakan terdapat empat wilayah di Jakarta yang terendam banjir, yaitu Jakarta Selatan, Timur, Barat, dan Jakarta Pusat.
Isnawa mengatakan banjir yang terjadi di Jakarta disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Minggu (2/3/2025) dan Senin (3/3/2025), serta pada Selasa (4/3/2025).
Akibat hujan intensitas tinggi tersebut kata Isnawa, mengakibatkan Bendung Katulampa yang berada di Bogor, Jawa Barat, menyebabkan Sungai Ciliwung meluap.
Kemudian lanjut dia hujan yang terjadi di Jakarta dengan intensitas tinggi menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir.
Advertisement
114 RT Masih Terendam Banjir
Berikut 114 RT yang masih terendam banjir hingga Rabu dini hari.
Jakarta Barat terdapat 18 RT yang terdiri dari:
1. Kelurahan Duri Kosambi
Jumlah: 1 RT
Ketinggian: 60 cm
Penyebab: Luapan Kali Angke
2.Kelurahan Kedaung Kali Angke
Jumlah: 4 RT
Ketinggian: 30 cm
Penyebab: Luapan Kali Angke
3. Kelurahan Rawa Buaya
Jumlah: 2 RT
Ketinggian: 150 cm
Penyebab: Curah Hujan Tinggi
4. Kelurahan Kebon Jeruk
Jumlah: 3 RT
Ketinggian: 60-100 cm
Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan
5. Kel. Kedoya Selatan
Jumlah: 4 RT
Ketinggian: 90 cm
Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan
6. Kelurahan Kembangan Selatan
Jumlah: 2 RT
Ketinggian: 60 cm
Penyebab: Luapan Kali Angke
7. Kelurahan Kembangan Utara
Jumlah: 2 RT
Ketinggian: 60 s.d 80 cm
Penyebab: Luapan Kali Angke
Jakarta Pusat terdapat 2 RT yang terdiri dari;
1. Kelurahan Petamburan
Jumlah: 2 RT
Ketinggian: 40 cm
Penyebab: Luapan PHB
Jakarta Selatan terdapat 44 RT yang terdiri dari;
1. Kelurahan Lenteng Agung
Jumlah: 2 RT
Ketinggian: 30 cm
Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
2. Kelurahan Cipulir
Jumlah: 1 RT
Ketinggian: 70 cm
Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan
3. Kelurahan Pondok Pinang
Jumlah: 5 RT
Ketinggian: 100 cm
Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan
4. Kelurahan Pengadegan
Jumlah: 1 RT
Ketinggian: 310 cm
Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
5. Kelurahan Rawajati
Jumlah: 7 RT
Ketinggian: 90-250 cm
Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
6. Kelurahan Pejaten Timur
Jumlah: 6 RT
Ketinggian: 30-120 cm
Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
7. Kelurahan Bintaro
Jumlah: 6 RT
Ketinggian: 100 cm
Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan
8. Kelurahan Pesanggrahan
Jumlah: 8 RT
Ketinggian: 60 cm
Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan
9. Kelurahan Kebon Baru
Jumlah: 3 RT
Ketinggian: 60-200 cm
Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
10. Kelurahan Manggarai
Jumlah: 5 RT
Ketinggian: 45-125 cm
Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.
Banjir di Jakarta Timur
Jakarta Timur terdapat 50 RT yang terdiri dari;
1. Kelurahan Bidara Cina
Jumlah: 3 RT
Ketinggian: 180-220 cm
Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
2. Kelurahan Kampung Melayu
Jumlah: 38 RT
Ketinggian: 40-250 cm
Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
3. Kelurahan Cawang
Jumlah: 7 RT
Ketinggian: 160-260 cm
Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
4. Kelurahan Cililitan
Jumlah: 2 RT
Ketinggian: 220-230 cm
Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.
Advertisement
