Liputan6.com, Tulungagung - Lembaga Edukasi Cinta Satwa dan Konservasi (Cakra) menudukung langkah Satpol PP Tulungagung, Jawa Timur dalam merazia pertunjukan topeng monyet yang beraksi di wilayah itu. Dukungan itu lantaran pertunjukan topeng monyet dinilai melanggar hak-hak hewan.
Ketua Lembaga Edukasi Cinta Satwa dan Konservasi (Cakra) Yuga Hermawan mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah edukatif sebelum akhirnya mendukung razia untuk memberi efek jera kepada para pelaku pertunjukan topeng monyet.
Baca Juga
"Edukasi sudah berulang kali kami lakukan. Jadi, langkah razia ini sudah tepat untuk memberi efek jera," kata dia di Tulungagung, Senin (7/1/2022), dilansir dari Antara.
Advertisement
Namun, menurutnya, kelompok topeng monyet tidak hanya satu grup. Ada kelompok lain yang disebut Yuga kerap melakukan pertunjukan topeng monyet dengan cara berkeliling dari kampung ke kampung.
Kelompok ini beroperasi di wilayah selatan Kabupaten Tulungagung. Pihaknya juga bakal melaporkan kelompok ini ke petugas, agar ditindak juga demi menyelamatkan satwa monyet yang terus dieksploitasi demi kepentingan ekonomis majikan.
Namun, hal terpenting adalah mengedukasi masyarakat tentang topeng monyet ini. Pihaknya getol menyampaikan ke siswa sekolah terkait dampak negatif pertunjukan topeng monyet.
"Target utama kami memang generasi-generasi penerus," kata Yuga Hermawan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengaruhi Psikologi Anak
Sebagaimana catatan JAAN (Jakarta Animal Aid Network), pertunjukan topeng monyet berpengaruh terhadap psikologi anak.
Menurut Yuga, pertunjukan topeng monyet cenderung menunjukkan penyiksaan terhadap hewan. "Mereka anggap dalam pertunjukannya lucu, padahal pada proses pelatihannya penyiksaan," katanya.
Pertunjukan topeng monyet memperlakukan monyet bisa beraktivitas layaknya manusia, seperti mengendarai sepeda, menirukan gerakan tentara menenteng senjata atau menggunakan egrang.
"Itu merupakan pengetahuan yang salah untuk anak-anak, di alam liar tidak begitu," terangnya.
Pihaknya pernah mengedukasi pelaku pertunjukan topeng monyet. Jawaban dari pelaku membuat pihaknya tak berkutik, lantaran pihaknya bukanlah lembaga resmi pemerintah yang bisa melakukan penindakan.
"Sempat kami edukasi, tapi mereka bilangnya silakan disita asal diberi uang ganti," katanya.
Advertisement