Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta sejumlah daerah yang prosentase vaksinasi masih rendah untuk melakukan percepatan. Hal ini mengingat 92 persen kasus kematian di Jatim adalah kasus komorbid, lansia dan lebih dari separuh belum tervaksinasi penuh.
"Data per 22 Februari saat ini, dari kasus yang tekonfirmasi 94.92 persen pasien yang dirawat rata-rata bergejala ringan dan pasien tidak memiliki gejala atau OTG, 5 persen bergejala sedang dan tercatat 0.8 persen bergejala berat," ujarnya, Rabu (23/2/2022).
Baca Juga
Menurut Khofifah, vaksinasi merupakan perisai yang mampu melindungi diri kita dari transmisi virus.
Advertisement
"Ajaklah kerabat, keluarga, sanak saudara, lingkungan sekitar untuk melakukan percepatan vaksinasi. Utamanya yang belum sama sekali mendapatkan dosis vaksinnya. Jika memang sudah vaksin dosis satu dan dua, ajaklah untuk segera melakukan vaksinasi dosis ketiga," ujarnya.
Selain vaksin, kata Khofifah, perisai utama yang juga menjadi penghadang transmisi Covid-19 adalah penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) ketat.
"Jangan lupa menggunakan masker yang benar dan jaga jarak. 5 M harus diperketat pelaksanaannya. Ingat Covid-19 masih bertransmisi," ucap Khofifah.
Khofifah mengimbau, empat pilar yang ada di desa/kelurahan yakni Babinsa, Babinkamtibmas, Bidan Desa, dan Kepala Desa/ lurah untuk melakukan proses tracing dan testing secara optimal. Pasalnya, dalam data tercatat bahwa kapasitas testing masih terbatas.
Â
Catat Rekor
"Saya mohon standar WHO yakni 1:15 untuk pelaksanaan tracing dan testing kontak erat harus dijadikan pedoman dan dilaksanakan berdasarkan standar," ujarnya.
Sebagai informasi, pada 17 Februari lalu, Jatim mencatat rekor tertinggi yakni penambahan 8.977 kasus. Angka kasus harian ini mengalami penurunan sebanyak 60 persen pada 21 Februari yakni 3.621 kasus. Namun, pada 22 Februari, kasus harian naik lagi menjadi 7.569 kasus.
Bed Occupancy Rate (BOR) di Jatim yakni 32,64 persen per Minggu (21/2/22022). BOR Isolasi di RS menunjukan angka 40 persen, untuk BOR ICU RS mencapai 34 persen, BOR Isolasi Terpusat (Isoter) mencapai 23 perse dan BOR RS Darurat Covid-19 mencapai 17 persen. Dimana standar WHO adalah dibawah 60 persen.
Advertisement