Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyerahkan tanah dan air dari Bumi Majapahit kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dituang dan dipersatukan ke dalam Kendi Nusantara di kawasan Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Khofifah menyatakan dukungan penuh Pemprov Jatim dalam proses pembangunan IKN sebagai Ibukota negara yang baru. Pemilihan nama Nusantara oleh Presiden Jokowi juga sangat sesuai dengan identitas banga Indonesia akan Bhinneka Tunggal Ika-nya.
Baca Juga
"Menurut referensi yang saya baca, dalam sumpah Palapa yang di ikrarkan Mahapatih Gadjah Mada termaktub katan Nusantara yang maksudnya pulau- pulau yang sangat banyak ini adalah satu rangkaian ketika pulau-pulau itu bersatu (Nusantara)," ujarnya, Senin (14/3/2022).
Advertisement
Khofifah menlanjutkan, maka Bhinneka Tunggakl Ika Tanhana Dharma mangrwa kita wujudkan bahwa kebhinekaan ini harus di dalam satu kesatuan dan kebenaran tidak mendua.
"Hal tersebut termaktub dalam buku Nagarakartagama karya Mpu Prapanca dan Sutasoma karya Mpu Tantular," ucap Khofifah.
Khofifah menceritakan, keistimewaan tanah dan air yang dibawanya dalam Prosesi Penyatuan Tanah siang itu. Bukan sembarangan, tanah dan air dari Jatim memiliki nilai sejarah dan korelasi yang cukup besar dengan nama Ibukota baru yaitu Nusantara.
"Tnah dan air yang kami bawa diambil dari Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, yang disebut sejarah sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit, dimana tercetusnya istilah kata Nusantara oleh Mahapatih Gajahmada," ujarnya.
Tanam Pohon
Dalam sumpahnya, lanjut Khofifah, Gajah Mada menyatakan akan berpuasa sampai semua pulau-pulau di wilayah Nusantara menyatu pada abad kejayaan Majapahit yaitu Abad ke-14 dibawah kepemimpinan Ratu Tribuwana Tunggadewi.
"Ini semua tertulis di dalam Buku Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Selain itu ada Buku Sutasoma karya Mpu Tantular yang menuliskan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa," ucapnya.
Selain itu, Khofifah juga menanam pohon mangga jenis Lalijiwa atau lalijiwo yang merupakan salah satu spesies mangga endemik Jawa.
Tumbuhan yang memiliki nama latin Mangifera lalijiwa itu terkenal akan kelezatan dan rasa manisnya yang berbeda dari mangga jenis lain.
Memiliki warna khas kuning kemerahan ketika masak, Nama lalijiwa sendiri berasal dari kata ‘lali’ yang mempunyai arti ‘lupa’ dan jiwo atau jiwa.
Advertisement