Lapas Surabaya Bersih-Bersih Kamar Warga Binaan Cegah Kebakaran

Kepala Lapas I Surabaya Jalu Yuswa Panjang menyatakan, langkah ini menjadi tindaklanjut atas perintah Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Zaeroji.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Jun 2022, 09:05 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2022, 09:05 WIB
Petugas Lapas dan warga binaan memberikan kamar hunian mereka. (Dian Kurniawan/Liputan6.com).
Petugas Lapas dan warga binaan memberikan kamar hunian mereka. (Dian Kurniawan/Liputan6.com).

Liputan6.com, Surabaya - Petugas Lapas I Surabaya melakukan bersih-bersih kamar hunian warga binaan. Tujuan utamanya adalah membongkar barang-barang yang berpotensi menciptakan kebakaran, khsususnya yang berada di blok hunian warga binaan.

Kepala Lapas I Surabaya Jalu Yuswa Panjang menyatakan, langkah ini menjadi tindaklanjut atas perintah Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Zaeroji.

“Petunjuk dari bapak Kakanwil, beliau berharap lapas dan rutan melakukan mitigasi risiko menghadapi musim kemarau,” ujar Jalu, Senin (13/6/2022).

Berbagai risiko yang bisa timbul saat musim kemarau adalah ketersediaan air bersih hingga potensi terjadinya kebakaran. Untuk masalah air bersih, lanjut Jalu, relatif bisa terkendali. Karena selama ini untuk urusan air bersih, kondisi di Porong sangat mendukung.

“Alhamdulillah, air tanah di Porong termasuk baik, sehingga sudah cukup memenuhi kebutuhan warga binaan kami,” ujarnya.

Sementara untuk potensi kebakaran, pihaknya memberikan atensi kepada kamar hunian warga binaannya. Karena, tutur Jalu, keselamatan warga binaannya adalah prioritas utamanya.

“Untuk itu kami bersih-bersih, agar barang-barang yang berpotensi menciptakan kebakaran bisa dikeluarkan terlebih dahulu,” lanjut Jalu.

Benda-benda yang dimaksud seperti kayu, plastik dan kertas. Petugas membersihkan sekaligus menertibkan kamar hunian yang ada di semua blok hunian.

“Selain bersih-bersih, kami juga mengembalikan fungsi hunian yang ada, sehingga warga binaan bisa semakin nyaman,” ujarnya.

Koperatif

Kegiatan dapat terlaksana dengan cepat dan kodusif dikarenakan warga binaan juga kooperatif untuk melaksanakan intruksi yang diberikan petugas. Barang-barang hasil bersih-bersih dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terdekat.

“Barang-barang yang mudah terbakar, selanjutnya diangkut dengan truk dan dibuang ke TPA supaya barang-barang dimaksud tidak kembali lagi,” ujar kalapas.

Bersih-bersih dan penertiban ini juga akan dilaksanakan secara berkala. Hal ini untuk menciptakan ruang yang lebih luas untuk warga binaan.

Sehingga ketika ada proses distribusi dari satker lain, pihaknya bisa lebih siap menerima. Saat ini Lapas Surabaya dihuni 1.977 warga binaan. Dari kapasitas hunian sebesar 1.050 orang.

Infografis Kerusuhan Lapas
Rusuh di Lapas/Rutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya