Tradisi Mepe Kasur di Banyuwangi Dipercaya Bikin Langgeng Hubungan Suami Istri

Warga Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi punya tradisi unik Mepe Kasur setiap menjelang Hari Raya Idul Adha. Konon tradisi ini dipercaya bisa membuat langgeng hubungan antara suami dan istri.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 05 Jul 2022, 08:08 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2022, 08:08 WIB
Tradisi Mepe Kasur Merupakan Tradisi Masyarakat Desa Adat Kemiren (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Tradisi Mepe Kasur Merupakan Tradisi Masyarakat Desa Adat Kemiren (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - Warga Desa Kemiren Banyuwangi, punya tradisi unik mepe kasur yang digelar setiap menjelang Hari Raya Idul Adha. Konon tradisi ini dipercaya bisa membuat langgeng hubungan antara suami dan istri.

Tradisi mepe kasur dilakukan dengan menjemur kasur kapuk di halaman rumah masing-masing warga Desa Kemiren.

Uniknya semua kasur yang dijemur memiliki warna yang sama yakni merah hitam, dua warna itulah yang melambangkan sebuah harmonisasi rumah tangga dengan perpaduan prinsip keberanian hingga keabadian.

"Mungkin satu-satunya desa yang punya kasur seragam dengan warna merah dan hitam. Warna hitam warna keabadian dan merah warna keberanian dan kerja keras," kata Tokoh Adat Using Desa Kemiren, Adi Purwadi, Senin (4/7/2022).

Kedua unsur tersebut kemudian dijadikan prinsip warga Desa Kemiren dalam membangun rumah tangga.

"Kalau kita ngomong kasur berarti kita ngomong rumah tangga, kalau ingin rumah tangga bahagia maka ikut dua unsur tadi, keabadian tentang jodohnya 'katresnane' harus dikukuhkan dan dirawat, yang kedua kerja keras dan keberanian juga harus dirawat," ujarnya.

Keduanya saling memiliki keterikatan dalam kehidupan pasutri, mulai keterkaitan asmara yang terus dipupuk dan pundi-pundi keberanian untuk membangun perekonomian yang kayak, dari dua unsur tersebut diyakini mampu menjaga keharmonisan rumah tangga.

"Kalau sudah cintanya terus dibangun dan ditopang dengan kerja keras untuk memenuhi kebutuhannya, barulah rumah tangga bahagia itu akan tercapai," cetus Purwadi.

Rangkaian Adat Sewu

Bahkan hingga kini, setiap orang tua di Desa Kemiren yang memiliki anak perempuan yang segera menikah, mereka memberi sebuah hadiah kasur merah hitam sebelum memberi kebutuhan-kebutuhan lain, hal ini beriringan dengan doa orang tua agar buah hatinya bahagia membangun rumah tangga baru.

"Orang sini kalau punya anak perempuan pasti diberikan kasur merah hitam sebelum membeli kebutuhan lainnya," ungkapnya

Sebagai informasi, tradisi mepe kasur merupakan salah satu dari rangkaian upacara adat tumpeng sewu di Desa Kemiren yang digelar setiap minggu pertama bulan Dzulhijjah antara hari Kamis atau Minggu. Upacara adat tumpeng sewu bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur warga terhadap nikmat yang telah diberikan sang pencipta. 

 

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya