Habib Syech Bakal Ramaikan Peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-104, Catat Tanggalnya

Selain menghadirkan Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf, rangkaian semarak peringatan Hari Jadi ke-104 Kota Mojokerto itu juga diisi beberapa kegiatan spesial yang mampu mengundang daya tarik masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jul 2022, 20:48 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2022, 19:04 WIB
Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf dalam acara Sholawat Untuk Negeri di Ponpes Elbayan, Majenang, Cilacap. (Foto: LIputan6.com/Muhamad Ridlo)
Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf dalam acara Sholawat Untuk Negeri di Ponpes Elbayan, Majenang, Cilacap. (Foto: LIputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Mojokerto - Ribuan orang datang menghadiri dan mengumandangkan sholawat akbar bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf pada peringatan hari jadi Kota Mojokerto yang ke-104, 20 Juni 2022.

Kota yang terkenal panganan onde-ondenya ini menggelar berbagai kegiatan penuh semarak yang dilaksanakan selama dua pekan sejak tanggal 16 Juni hingga 2 Juli 2022.

Selain menghadirkan Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf, rangkaian semarak peringatan Hari Jadi ke-104 Kota Mojokerto itu juga diisi beberapa kegiatan spesial yang mampu mengundang daya tarik masyarakat.

Mulai dari festival kuliner, gowes bareng, hingga penutupan kegiatan penutupan nasional Muhibah Jalur Rempah yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), tepatnya 2-3 Juli 2022.

Bukan hanya di Mojokerto tetapi beberapa daerah lainnya. Berikut ini agenda semarak hari jadi ke-104 Kota Mojokerto.

1. Sholawat Akbar Bersama Habib Syech

Acara ini digelar di lapangan Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon, dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-104 Kota Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (16/6) malam.

Bukan hanya masyarakat Mojokerto saja, melainkan mereka yang tinggal di beberapa kota di Jawa Timur, seperti Sidoarjo, Nganjuk, Jombang, turut hadir. Dengan bersholawat ini diharapkan bisa menjadikan Mojokerto sebagai kota yang aman, damai, dan nyaman.

"Melalui majelis sholawat ini, tentu kami mengharap berkah dari Allah dan syafaat dari Rasulullah. Mari kita gantungkan harapan untuk Kota Mojokerto agar senantiasa aman, damai, dan nyaman," ujar Wali kota Ika Puspitasari.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

2. Festival Kuliner

Yuk Cobain Berbagai Penjaja Kuliner Legenda di Festival Jajanan Bango Sepanjang Desember Ini!
(Kerak Telor Bang Sapei)

Beragam jenis makanan dan minuman, baik tradisional maupun modern memanjakan lidah para pencinta wisata kuliner melalui "Festival Kuliner".

Di antara ragam jenis makanan yang dijajakan terdapat puluhan produk hasil inkubasi wirausaha program DiskopUKMperindag. Mulai dari jajanan tradisional, frozen food, kue, roti, wedangan, hingga jamu dan kopi.

Festival kuliner ini mampu menyedot animo masyarakat Kota Mojokerto untuk hadir meramaikan acara ini. Selain Festival Kuliner, hadir pula artis kenamaan Jawa Timur, Tasya Rosmala, menjadi bintang tamu dan menyanyikan sejumlah tembang dangdut favorit masyarakat.

3. Pementasan Sendratasik

Upacara Hari Jadi ke-104 Kota Mojokerto yang digelar di Halaman Kantor Wali Kota Mojokerto dihiasi dengan pertunjukan Sendratasik yang diberi tajuk, "Tribuana Tungga Dewi Sang Penakluk Dan Pemersatu Nusantara". Senin (20/6).

Penampilan kolaborasi seni, drama, tari, dan musik dari Sanggar Lokapala binaan Kukun Triyoga ini menjadi pembuka Upacara Hari Jadi ke-104 Kota Mojokerto.

“Dengan adanya pertunjukan ini, diharapkan menjadi pengingat terkait sejarah kebangkitan kerajaan Majapahit yang tentu dapat menjadi inspirasi dalam membangun Kota Mojokerto,” kata Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.

4. Kirab Budaya Mojo Bangkit

Kirab Budaya Mojo Bangkit menampilkan arak-arakan tarian, musik, dan kostum tematik. Juga, jejak sejarah peralihan kekuasaan di Kota Mojokerto pada tiga zaman, ditampilkan.

Pada masa penjajahan kolonial, kirab menampilkan barisan tentara Belanda dan pelajar cilik era Soekarno kecil saat Sekolah Ongko Loro. Berikutnya disusul kirab barisan tentara PETA yang menggambarkan masa pendudukan Jepang. Parade pejuang juga akan menambah kemeriahan kirab pada masa kemerdekaan.

"Kirab Budaya Mojo Bangkit ini sebagai ilustrasi bangkitnya masyarakat Kota Mojokerto. Baik bangkit secara fisik dan nonfisik, bangkit membangun jiwanya, bangkit membangun budayanya, bangkit membangun tata kehidupannya berlandaskan jargon Spirit of Mojopahit," kata wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto

 

5. Gowes Bareng

Gowes Bareng.
Gowes bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta Wali Kota Ika Puspitasari ini diikuti oleh 2.500 peserta.

Gowes bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta Wali Kota Ika Puspitasari ini diikuti oleh 2.500 peserta. Mengambil start dari Lapangan Surodinawan, para peserta diajak untuk berkeliling Kota Mojokerto dengan jarak tempuh 6,8 kilometer.

Gowes ini diharapkan menjadi simbol masyarakat untuk disiplin terhadap penerapan perilaku hidup bersih dan sehat yang akan membuat masyarakat jadi sejahtera.

"Kami berharap dan berdoa agar di hari jadi Kota Mojokerto ekonominya bisa meningkat, pembangunannya terus maju serta warga masyarakatnya sejahtera dan menjadi hebat," kata Ning Ita.

6. Wayang Kulit

Ribuan warga memadati Lapangan Raden Wijaya, Jalan Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon. Mereka Pertunjukan wayang kulit digelar semalam suntuk Selasa (28/6) hingga Rabu (29/6) pagi dini hari untuk melengkapi peringatan Hari Jadi ke-104 Kota Mojokerto.

Presiden Jancukers Sujiwo Tejo naik ke panggung untuk menyapa para Jancukers (sapaan penggemar Sujiwo Tejo) dan turut meramaikan pagelaran wayang kulit ini. Pertunjukan malam itu juga semakin lengkap dengan lawakan dari Jo Klithik dan Jo Kluthuk serta alunan merdu yang dilantunkan oleh sinden asal Hongaria, Agnes Serfozo.

 

7. Penutupan Muhibah Jalur Rempah

Ragam Faktor yang Harus Diperkuat Agar Jalur Rempah Indonesia Diakui Dunia
Ragam Faktor yang Harus Diperkuat Agar Jalur Rempah Indonesia Diakui Dunia. (Liputan6.com/Henry)

Kota Mojokerto menjadi tuan rumah penutupan kegiatan nasional Muhibah Jalur Rempah yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), tepatnya 2-3 Juli 2022.

Event wisata melalui ekspedisi KRI Dewa Ruci tersebut dimulai dari tanggal 1 Juni sampai 2 Juli 2022 ini melintasi enam titik jalur rempah. Mulai dari Surabaya, Makassar, Bau Bau-Buton, Ternate-Tidore, Banda, dan Kupang.

Sejak zaman Majapahit, era kolonial, hingga kemerdekaan dan reformasi saat ini, rempah masih menjadi komoditi perdagangan lintas global. Rempah menghubungkan garis-garis kekayaan Indonesia di masa lampau, yang mencakup berbagai lintasan jalur budaya sehingga melahirkan peradaban global dan menghidupkan kembali peran masyarakat Nusantara.

"Muhibah Budaya Jalur Rempah ini diselenggarakan sebagai upaya diplomasi budaya dan menguatkan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia serta keinginan untuk melihat jalur rempah dari ‘geladak kapal kita sendiri’. Kota Mojokerto sebagai titik akhir dari Muhibah Budaya Jalur Rempah ini, dapat mengangkat kembali nilai-nilai budaya yang terdapat dalam rempah," kata Ning Ita.

Itu tadi tujuh kemeriahan hari jadi ke-104 Kota Mojokerto yang telah terselenggara. Dengan kegiatan yang digelar penuh semarak, Mojokerto berhasil memberikan kebahagiaan untuk seluruh masyarakatnya, guna membangun sinergi yang baik antara masyarakat dengan pemerintah daerah.

Infografis Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022 per Jemaah
Infografis Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022 per Jemaah (Liputan6.com/Trie Yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya