Pakar ITS Surabaya Ingatkan Pentingnya Survei Hidrogafi untuk Pelayaran

Dengan teknologi multibeam echosounder kini selain mengukur kedalaman laut, sekaligus dapat mendeteksi klasifikasi jenis sedimen di dasar laut.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 30 Agu 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2022, 16:00 WIB
20151211-Presiden Sambut Kapal Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara I
Kapal Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara I bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/12). Kapal ini dapat membawa 500 sapi dengan melayani trayek Kupang-Bima-Tanjung Perak-Tanjung Emas-Bima-Kupang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Surabaya - Pakar hidrografi dari Universitas Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Danar Guruh Pratomo mengingatkan pentingnya survei kedalaman laut untuk mendukung transportasi demi keselamatan pelayaran.

Hal itu disampaikan Danar saat dirinya bersama perwakilan dari industri survei dan pemetaan PT Geotronix Pratama Indonesia (Geotronix) melakukan simulasi pengambilan data kedalaman bawah laut (batimetri) menggunakan instrumen multibeam echosounder di kolam Terminal Nilam, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

"Pemerintah sebenarnya sudah memanfaatkan teknologi survei kedalaman laut atau hidrogafi tapi perlu dioptimalkan. Survei hidrografi memiliki peranan penting untuk mendukung transportasi laut. Selain itu juga untuk mengeksplorasi sumber daya maritim," tuturnya dilansir dari Antara, Senin (29/8/2022).

Dosen Teknik Geomatika ITS Surabaya itu merupakan salah satu dari sedikit akademisi di Indonesia yang mendalami instrumen survei hidrografi.

"Instrumen survei hidrografi kini telah menggunakan teknologi multibeam echosounder," katanya kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Danar menjelaskan, teknologi instrumen survei yang digunakan sebelumnya hanya sebatas mengukur kedalaman laut.

"Dengan teknologi multibeam echosounder kini selain mengukur kedalaman laut, sekaligus dapat mendeteksi klasifikasi jenis sedimen di dasar laut," ujarnya.

Petakan Sedimen

Dengan begitu, Danar menandaskan, jika survei kedalaman laut akan ditindaklanjuti dengan pengerukan, teknologi multibeam echosounder sekaligus dapat memetakan sedimen di dasar laut apakah jenis batuan atau lumpur.

"Itu terkait dengan alat pengerukan yang akan digunakan. Begitu pula semisal di dasar laut ada kabel listrik atau komponen infrastruktur lainnya, hasil survei menggunakan instrumen multibeam echosounder dapat menghindari kerusakan saat ditindaklanjuti dengan pengerukan," ucapnya.

Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya