Liputan6.com, Banyuwangi Dua wisatawan asal Jember babak belur usai dikeroyok belasan orang tak dikenal saat berwaisata di Pulau Merah Banyuwangi. Ponsel dan uang juga turut dirampas pelaku.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda angkat bicara soal insiden tersebut. Dia minta wisatawan mengikuti jam buka-tutup destinasi wisata yang akan disinggahi.
Advertisement
Sebab, pengeroyokan dan perampasan yang menimpa wisatawan Jember tersebut terjadi dinihari, yakni 3.00 WIB. Sedangkan keterangan dari pihak pengelola, wisata Pulau Merah Banyuwangi dibuka pukul 07.00 WIB dan ditutup sekitar pukul 18.00 WIB.
"Sebaiknya wisatawan mengikuti jam buka tutup dan apabila terjadi ketidaknyamanan agar menyampaikan keluhan ke Pokdarwis setempat dan Disbudpar," kata Bramuda, Selasa (20/9/2022).
Informasi yang diterima Bramuda, dua wisatawan asal Jember itu awalnya masuk ke wisata setempat diduga dalam keadaan mabuk.
Total ada tiga rombongan mobil yang datang ke Pulau Merah sekitar pukul 02.00 dini hari waktu itu. Awalnya salah satu wisatawan asal Jember itu sedang berantem dengan istrinya.
"Sehingga diingatkan, namun malah marah dan melakukan perlawanan kepada kelompok yang mengaku anak PM (Pulau Merah)," ujarnya.
Namun itu hanya informasi yang beredar, sementara kasus ini sedang diselidiki oleh kepolisian untuk mengetahui kebenaran pastinya.
"Masih tahap penyelidikan," tandas Bramuda.
Dikira Minta Tiket
Dua wisatawan asal Jember, Dimas Febri Listiyanto dan Abdul Muksi, terluka akibat dikereroyok orang tidak dikenal saat wisata ke Pulau Merah Banyuwangi.
Tak hanya dikeroyok, barang berharga milik mereka diambil paksa. Barang yang raib di antarnya handphone dan uang tunai sebesar Rp 1,8 juta.
Saat dikonfirmasi Dimas Febri menceritakan, insiden itu terjadi di parkiran wisata Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, pada Minggu 18 September sekira pukul 03.00 Wib.
"Saat itu saya bersama dua mobil rombongan keluarga tiba di parkiran Pulau Merah jam 3 subuh. Namun kondisi masih sepi, di loket tidak ada orang," kata Dimas, Selasa (20/9/2022).
Akhirnya, rombongan beristirahat di parkiran wisata setempat sambil menikmati bekal yang dibawa dari rumah. Namun, saat makan salah satu pelaku menghampiri korban.
Awalnya korban mengira orang tersebut merupakan petugas tiket. Namun, setelah mendekati korban, pria tidak dikenal itu berlaku kasar padanya.
"Saya kira mau minta uang tiket. Saya ambilin lah uang. Tapi orang itu bentak-bentak sambil narik-narik saya," ujarnya.
Advertisement