Liputan6.com, Banyuwangi Bawaslu Banyuwangi memberi perhatian khusus soal kampanye hitam dan penyebaran berita bohong alias hoaks pada Pemilu 2024.
Ketua Bawaslu Banyuwangi Hamim mengatakan, kedua hal itu harus dicegah untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas. Kampanye hitam dan hoaks berpotensi untuk memecah belah masyarakat.
"Jangan sampai nanti terjadi lagi di 2024," kata Hamim, Jumat (23/12/2022).
Advertisement
Untuk itu, Bawaslu Banyuwangi mendorong partisipasi masyarakat untuk menciptakan Pemilu 2024 yang tertib dan damai.
Hal lain yang juga menjadi perhatian Bawaslu Banyuwangi adalah netralitas aparatur sipil negara (ASN). Menurutnya, netralitas ASN menjadi salah satu temuan pada Pemilu 2019 di Banyuwangi. Ia menyebut, hal itu harus dicegah sedini mungkin agar tak kembali menjadi masalah pada pemilu 2024.
Bawaslu Banyuwangi juga menyoroti pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) 2023. Soalnya, pilkades di akhir September bakal beririsan dengan masa kampanye.
"Dalam kaca mata bawaslu, ini masuk dalam salah satu kerawanan pemilu. Jadi ini nanti harus ada kejelasan," sambungnya.
Pihaknya khawatir, pelaksanaan Pilkades dan kampanye Pemilu yang berbarengan bisa memunculkan potensi kecurangan. Contohnya, penggunaan fasilitas negara untuk kampanye salah satu calon.
"Jadi semua harus kami waspadai bersama. Karena ini berpotensi memecah belah bangsa," tuturnya.