Liputan6.com, Jember - Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Jember naik. Di Pasar Tanjung Jember harga cabai rawit mencapai Rp75 Ribu per kilogramnya dari sebelumnya Rp 60 ribu per kilgramnya.
Salah satu pedagang di Pasar Tanjung Maisyaroh mengatakan, naiknya harga cabai rawit disebabkan pasokan yang sedikit.
Baca Juga
“Sedikitnya pasokan cabai dikarenakan petani enggan menanam cabai karena terkendala dalam mendapatkan pupuk. Selain mahal, pupuk di lapangan juga langka. Selain itu mungkin karena curah hujan yang tinggi juga jadi penyebabnya, karena banyak cabai yang jelek dan gagal panen,” ujarnya, Rabu (22/2/2023).
Advertisement
Kata dia, meski mahal, untuk minat pembeli masih cukup stabil. Karena cabai merupakan komuditas utama yang setiap hari dibutuhkan oleh masyarakat.
“Kalau untuk daya beli masyarakat tidak berpengaruh dengan naiknya harga cabai. Tapi barangnya yang sedikit karena pasokan yang berkurang. Mudah-mudahan hal ini segera ditangani oleh pemerintah,” tambahnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jember Bambang Saputro membenarkan adanya kenaikan harga cabai rawit.
“Iya memang naik cukup signifikan harga cabai rawit dipasaran saat ini,” paparnya.
Dipasok dari Daerah Tetangga
Selain itu, kata dia, untuk pasokan cabai rawit dan beberapa komoditas sayuran untuk Kabupaten Jember selama ini masih dipasok dari beberapa kabupaten tetangga, seperti Kabupaten Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang, dan Probolinggo.
“Selama ini, untuk pasokan komuditi sayuran kita masih dipasok dari sejumlah daerah tetangga, seperti dari Banyuwangi, Bondowoso, Lumajang bahkan juga dari Probolinggo,” paparnya.
Cabai rawit kata dia, juga menjadi penyumbang terbesar inflasi Kabupaten Jember pada bulan Januari lalu. “Untuk besaran sumbangan inflasi mencapai 35,74 persen,”pungkasnya.
Advertisement