Liputan6.com, Banyuwangi - Banyuwangi Livestock Contest 2023 di RTH Kedayunan RTH Kedayunan, Kecamatan Kabat resmi berakhir, Selasa (20/6/2023). Sapi berjenis Simental berbobot 1,1 ton dinobatkan sebagai sapi dengan berat terkestrem. Sapi itu dibanderol Rp 200 juta.
Sapi tersebut merupakan milik Rudiyanto warga Desa Sumber Kencono, Kecamatan Wongsorejo. Dia mengaku bangga sapi hasil peternakannya bisa memenangkan kontes bergengsi tersebut.
Baca Juga
Pria ini mengaku memiliki 6 ekor sapi. Namun yang paling spesial adalah sapi simental tersebut.
Advertisement
"Lainnya sapi pedaging lokal biasa," kata pemilik Rudi Ketawa Farm Rabu (21/6/2023)
Sapi ini ia beli sekira setahun lalu dari peternakan di daerah Batu. Kala itu umurnya masih 2 tahun dengan bobot kisaran 900 kilogram.
Selama ia rawat, sapi ini memang mendapatkan perlakuan spesial ketimbang sapi lainnya. Ia mandikan sehari dua kali. Terkadang sapi ini juga ia ajak jalan-jalan.
Begitupun dengan pakannya. Rudi mengaku memberi pakan comboran berupa bekatul, ampas tahu yang dicampur dengan tetes tebu. Untuk pakan hijauan dia menggunakan odot, tebon jagung, rumput gajah dan rumput biasa.
"Berapa biaya pakan saya gak pernah menghitung," ujarnya.
Rudi mengaku trik jitu merawat sapi seberat dan sebesar itu adalah harus ekstra perhatian. Karena terkadang sering rewel. Terkadang kakinya mudah sakit, sebab tak kuat menopang berat badannya.
Ketika sudah muncul tanda-tanda sapi akan sakit, Rudi menggunakan beberapa ramuan. Diantaranya berupa empon-empon dan jamu tradisional.
Di tengah maraknya wabah Penyakit Mulut Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD), Rudi tetap waspada. Oleh karenanya diapun telah memvaksin sapi-sapinya.
Dalam momen Idul Adha ini Rudi mengaku ada beberapa orang yang telah menawar sapi simental tersebut. Namun menurut Rudi harganya belum cocok.
"Kemarin ada yang nawar Rp 100 juta, gak saya lepas. Saya lepas diharga Rp 200 juta tapi itu bisa dinego," bebernya.
Diikuti 250 Peternak Sapi
Sebagai informasi dalam Banyuwangi Livestock Contest ini diikuti oleh 250 ternak berupa sapi, kambing dan domba. Pesertanya adalah para peternak yang berasal dari 25 kecamatan di Banyuwangi.
Total ada 12 kategori yang dilombakan meliputi sapi ekstrem, sapi kereman, sapi calon kereman, sapi pedet jantan, sapi induk hasil IB, dan sapi induk rambon.
Kemudian kambing PE jantan, kambing PE betina, domba sopas jantan, domba sopas betina, domba ekstrem, dan domba favorit. Hasil lomba Kecamatan Tegalsari dinobatkan sebagai Juara Umum.
Sementara itu, Pelaksana Harian Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Banyuwangi, Nanang Sugiarto mengatakan kontes ini menjadi ajang untuk mengekspose produk peternakan di wilayah setempat.
Menegaskan bahwa Banyuwangi merupakan penghasil ternak baik untuk pedaging maupun untuk pembibitan.
"Kita punya stok sapi, kambing dan domba yang berkualitas dan lumayan banyak. Populasi sapi kita 136 ribu, kambing dan domba 250 ribu," bebernya.
Dalam kegiatan ini turut diramaikan dengan parade ternak. Dimana para ternak didandani layaknya model dengan pernak-pernik lalu digiring dan ditampilkan kepada penonton.
Selain itu, juga ada gerakan makan telur daging dan minum susu yang diikuti oleh ratusan pelajar TK di Banyuwangi. Kegiatan ini menjadi sebuah gerakan kampanye menekan angka stunting
Advertisement