Pecat Kepala Sekolah di Rembang yang Pungli Siswa, Aplikasi LaporGub! Ganjar Pranowo Panen Aduan dari Daerah

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan akan menindaklanjuti pengaduan masyarakat mengenai pungutan liar (Pungli) di sekolah-sekolah di Jawa Tengah.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 13 Jul 2023, 14:34 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2023, 14:20 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meresmikan SMK Arrohmaniyah yang terletak di Desa Kanoman, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang. (Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meresmikan SMK Arrohmaniyah yang terletak di Desa Kanoman, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan akan menindaklanjuti pengaduan masyarakat mengenai pungutan liar (Pungli) di sekolah-sekolah di Jawa Tengah.

"Kami selalu menindak tegas setiap pungutan liar. Namun, ini harus diiringi sinergisme dari semua pihak. Kita semua harus memerangi pungli dengan keras, tidak lagi sebatas teguran dan imbauan saja," kata Ganjar, Kamis (13/7/2023), dikutip dari Antara.

Ganjar mengajak masyarakat melakukan pengawasan dan kepada pihak sekolah serta para pengajar agar menjaga komitmen serta memegang erat integritas di mana pun berada.

Dia berulang kali melarang pihak sekolah menarik iuran dalam bentuk apa pun kepada para siswa atau wali siswa karena sudah ada aturan tegas yang mengatur tentang hal itu. Apabila ditemukan berbagai praktik pungli, Ganjar mengaku tidak akan segan mengambil tindakan tegas.

Berdasarkan data pada aplikasi aduan LaporGub! total terdapat 284 aduan pungutan di sekolah per kabupaten dan kota di Jawa Tengah pada periode 1 Januari-10 Juli 2023.

Dari total data aduan tersebut, 152 aduan di antaranya telah selesai diproses, 69 dalam tahap verifikasi, 45 dalam progres, 17 masuk kategori spam, dan satu aduan belum dijawab.

 

Sebelumnya, Ganjar mengambil tindakan tegas berupa pembebastugasan Kepala SMK Negeri 1 Sale Widodo dari jabatannya setelah terbukti melakukan pungutan liar kepada para pelajar.

Selain membebastugaskan kepala sekolah di Kabupaten Rembang itu, Ganjar juga meminta agar uang tarikan pungli dengan modus infak untuk pembangunan musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah itu dikembalikan.

Menurut Ganjar, masih banyak cara kreatif yang dapat dilakukan sekolah tanpa harus meminta iuran kepada siswa, misalnya dengan mengundang alumni untuk ikut berperan membangun sekolah.

 

Imbau Sekolah Berhati-Hati

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meninjau pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) yang berada di Desa Kunir, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang. (Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meninjau pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) yang berada di Desa Kunir, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang. (Istimewa)

Ganjar tidak menduga temuan itu mencuat dan menjadi perhatian banyak orang. Bahkan video tentang dialog dengan siswa di Pendopo Kabupaten Rembang yang diunggah di akun media sosialnya diakses banyak orang.

"Saya juga tidak menduga obrolan itu ternyata diperhatikan oleh banyak orang, dua juta lebih tadi mengakses Instagram saya karena soal itu dan dia menceritakan kejadiannya di mana-mana," ujar Ganjar.

Mencuatnya kasus tarikan atau pungli berkedok infak tersebut menurut Ganjar menjadi pengingat kepada kepala sekolah dan guru di manapun agar berhati-hati. Ganjar berulang kali menegaskan agar tidak menarik iuran dalam bentuk apapun kepada siswa atau wali siswa. Bahkan sudah ada aturan tegas yang mengatur tentang hal itu.

"Jadi kita titip kepada kawan-kawan guru, kawan-kawan kepala sekolah, agar berhati-hati betul pada soal tarikan-tarikan kepada siswa agar tidak memberatkan," katanya.

Infografis Peluang Usung Ganjar Pranowo-Erick Thohir, Respons Internal PAN. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Peluang Usung Ganjar Pranowo-Erick Thohir, Respons Internal PAN. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya