Liputan6.com, Banyuwangi - Status Gunung Ijen yang berada di Perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, turun dari level II waspada ke level I normal.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api ( PPGA) Ijen Banyuwangi Suparjan mengatakan, penurunan status tersebut berdasarkan hasil evaluas hingga 31 Juli, yang menunjukan suhu air danau Kawah Ijen menurun.Â
"Bualan gas di danau juga tidak nampak, warna air danau hijau muda, dan volume air danau cendrung berkurang ini yang menjadi pertimbangan status Gunung Ijen Turun menjadi Normal,"ujar Suparjan, Sabtu (5/8/2023)
Advertisement
Sementara itu, untuk pengamatan kegempaan vulkanik umumnya fluktuatif. Meski demikian ada penurunan pada gempa- gempa permukaan, terutama gempa volulkanik dangkal.
"Pada periode 1 Januari hingga 31 Juli 2023, terekam 2749 kali gempa hembusan, 4 kali gempa Tremor non harmonik, 7 kali gempa tornillo, 14 kali gempa low frekuensi, 1250 kali gempa vulkanik dangkal, 62 kali gempa vulkanik dalam, 60 kali gempa tektonik lokal, 5 KAI gempa terasa skala II hingga IV MMI," tambahmya
Meski status Gunung Ijen Turun dari waspada menjadi normal, namun masih tetap ada potensi bahaya yang ditimbulkan. Yaitu gas- gas vulkanik yang konsentrasi tinggi di sekitar kawah yang berada dari aktivitas Solfatara di dinding Kawah Ijen.
Â
Pengunjung Tetap Diminta Waspada
"Untuk itu hal ini harus tetap diperhatikan, sehingga para pengunjung harus waspada meski kondisi normal," paparnya.
Pengunjung juga diminta untuk tidak beraktivitas dari jarak 1 kilometer dari puncak kawah Gunung Ijen.Â
" Jarak 1 kilometer harus steril dari aktivitas manusia, karena sangat berbahaya," tegasmya
Gunung Ijen naik statusnya sejak tanggal 7 Januari 2023 lalu.
Advertisement