Psikolog: Sekolah dan Guru Punya Peran Penting Kembangkan Kompetensi 5C Anak

Psikolog Anak Elisabeth Santoso menyatakan, peran sekolah dalam mengembangkan kompetensi 5C Creativity, (Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character) sangat penting.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Agu 2023, 19:09 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2023, 19:09 WIB
Diskusi pengembangan  kompetensi 5C Creativity, (Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character) anak-anak di Sampoerna Academy Grand Pakuwon Surabaya. (Istimewa)
Diskusi pengembangan kompetensi 5C Creativity, (Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character) anak-anak di Sampoerna Academy Grand Pakuwon Surabaya. (Istimewa)

 

Liputan6.com, Surabaya - Psikolog Anak Elisabeth Santoso menyatakan, peran sekolah dalam mengembangkan kompetensi 5C Creativity, (Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character) anak-anak  sangat penting.  

Salah satu hal penting yang sekolah perlu terapkan dalam mengembangkan Kompetensi 5C yang pertama adalah peran guru yang dapat menjadi role model bagi para muridnya.  

"Karena anak belajar dari melihat orang lain dalam membawa dirinya masing-masing, di mana dalam konteks sekolah, guru merupakan sosok yang sering berinteraksi dengan anak," ujarnya saat diskusi di Sampoerna Academy Grand Pakuwon Surabaya, Sabtu (26/8/2023).

Yang kedua, kata dia, sekolah tidak hanya memberikan materi akademik, namun sekolah menjadi sarana untuk mempraktekan soft skill-nya.

Yang ketiga, di luar pelajaran, sekolah juga menjadi sarana untuk anak berinteraksi dekat dengan teman-teman dan gurunya.

"Maka dari itu, sekolah harus mampu menciptakan lingkungan yang membuat anak dapat berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, menyediakan pembelajaran tentang anti bullying, toleransi, empati terhadap teman dan sesama, serta mengajarkan nilai-nilai karakter,” jelas Elisabeth.

Selain peran sekolah, peran orang tua menjadi hal yang tidak kalah penting untuk mengembangkan Kompetensi 5C pada anak.

Principal Sampoerna Academy Surabaya Grand Pakuwon Campus Anushia Senthevadivel  menjelaskan, kompetensi 5C merupakan soft skill di dalam diri anak yang perlu ditumbuhkan sejak usia dini karena keterampilan ini dapat menjembatani kecerdasan dan pengetahuan anak dengan peran nyata mereka di lingkungannya.

"Pada masa periode emas, menjadi sangat penting untuk mulai membiasakan anak dengan pembelajaran dan aktivitas yang memiliki muatan 5C. Karena di usia ini anak mempunyai inisiatif yang sangat besar untuk mengembangkan dirinya," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lingkungan Belajar yang Aman, Peduli dan Kolaboratif

Untuk mendukung siswa mengembangkan kompetensi 5C, Sampoerna Academy menyediakan lingkungan belajar yang aman, peduli dan kolaboratif dengan kualitas terbaik serta memenuhi ekspektasi global untuk pencapaian akademis dan pengembangan karakter.

Hal ini diperkuat dengan dibukanya Sampoerna Academy Surabaya Grand Pakuwon Campus, sebagai wujud komitmen Sampoerna Academy untuk menghadirkan pendidikan kelas dunia demi mendorong akselerasi lahirnya generasi muda berkualitas di Indonesia yang berdaya saing global.

“Tugas kami sebagai pengajar di Sampoerna Academy yakni untuk mengembangkan kompetensi 5C dalam lingkungan belajar yang menyenangkan, yang dapat mereka terapkan di kehidupan nyata," pungkasnya.

Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh
Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya