2.000 Warga Probolinggo Kesulitan Air Bersih Dampak Jaringan Pipa Air Rusak Akibat Kebakaran Gunung Bromo

Sebanyak dua ribu jiwa lebih dari enam desa desa di Kabupaten Probolinggo, kesulitan mendapatkan penyaluran air bersih pasca kebakaran di bukit teletubbies Gunung Bromo beberapa waktu lalu.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 09 Okt 2023, 22:05 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2023, 22:05 WIB
Penyebab Puluhan Hektar Hutan di Gunung Bromo Terbakar
Petugas dan relawan berupaya memadamkan kebakaran di kawasan Gunung Bromo (BB TNBTS)

 

Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak dua ribu jiwa lebih dari enam desa desa di Kabupaten Probolinggo, kesulitan mendapatkan penyaluran air bersih pasca kebakaran di bukit teletubbies Gunung Bromo beberapa waktu lalu.

Desa tersebut adalah Ngadas, Jetak, Wonokerto, Sapikerep, Ngadisari, dan Ngadirejo.

Penyebab kesulitan yang dialami enam desa itu antara lain, jaringan pipa PVC dari sumber ke tandon desa yang rusak akibat kebakaran Gunung Bromo, dan kurang memadainya instalasi pipa saluran air dari tandon ke pemukiman warga selama ini yang jaraknya cukup jauh yakni lebih kurang 1-3 kilometer.

Kastaman salah seorang warga dari Desa Ngadas mengatakan, fenomena kebakaran hutan yang sering terjadi hampir setiap tahun menambah daftar panjang permasalahan kekeringan di desanya. Menurutnya, tahun ini, kebakaran hutan yang terparah.

"Akibat kebakaran hutan itu membuat jaringan pipa distribusi air ke warga sampai terbakar. Sehingga, hal itu merusak jalur jaringan pipa penyalur air dari sumber ke tandon," ujarnya, Senin (9/10/2023).

Hampir seminggu, sejak 6 September api muncul di bukit teletubbies Gunung Bromo, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui BPBD Jawa Timur dan perangkat daerah setempat berupaya memadamkan api. Berbagai cara dilakukan. Mulai dari pemadan via darat hingga udara dengan water bombing.

"Debit air di musim kemarau ini pasti berkurang juga kan. Lalu, jaringan air terbatas hanya dari sumber air ke desa. Sementara, masyarakat butuh air setiap harinya, kami butuh pipa yang bisa menambah volume distribusi air ke pemukiman dengan maksimal," ucap Kastaman.

Permasalahan kekeringan air di enam desa tersebut harus segera diatasi. BMKG Tanjung Perak Surabaya memprediksi bulan ini ada kecenderungan peningkatan suhu akibat posisi matahari yang memasuki garis astronomis wilayah Jawa Timur.

Trilliun Group Salurkan Bantuan

Kebakaran di Gunung Bromo
Kebakaran di Gunung Bromo. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Melihat fenomena tersebut, PT Matahari Putra Makmur (Trilliun Group) sebagai produsen pipa PVC dan HDPE turut memberikan bantuan berupa pipa dan fitting untuk instalasi saluran air warga. Pipa itu akan meringankan beban warga yang minim akses air.

Selain memberikan pipa dan fitting sebagai bantuan kepada warga, Trilliun Group juga turut memberikan bingkisan sembako bagi warga yang terdampak bencana kebakaran Bromo tersebut.

Jeffry Prijadi selaku Presiden Direktur PT Matahari Putra Makmur menyampaikan, pipa yang menyalurkan air dari tandon ke rumah warga mayoritas dalam kondisi buruk atau rusak. Kemudian, lanjutnya, jarak instalasi pipa yang sudah terpasang sebelumnya kurang memadai.

Karena itu, masyarakat membutuhkan pipa dengan material yang prima. Dengan begitu, air akan bisa mengalir secara maksimal ke 6 desa itu.

"Kami berharap kehadiran Trilliun dan UNNU bisa meringankan beban masyarakat dari 6 desa di sekitar Bromo. Anak saya Maxwell juga ikut menyaksikan CSR ini," ucap Jeffry.

 

 

Infografis Letusan Gunung Bromo
Infografis Letusan Gunung Bromo (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya