Keluarga Pelaku Sebut Bullying Siswa SMPN di Banyuwangi karena Ada Provokasi Pihak Ketiga

Hamzahnudin, paman B, terduga pelaku bullying siswa SMPN di Banyuwangi berinisial RDA (13), menyatakan, keponakannya dan RDA awalnya sama-sama tidak ada niatan untuk adu jotos. Namun kakak kelasnya di sekolah terus memaksa keduanya untuk bertidak.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 17 Okt 2023, 18:03 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2023, 18:03 WIB
Hamzahnudin paman terduga pelaku bulliying B menunjukan bukti video perkelahian keponakanya  yang beurjung laporan ke polisi (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Hamzahnudin paman terduga pelaku bulliying B menunjukan bukti video perkelahian keponakanya yang beurjung laporan ke polisi (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

 

Liputan6.com, Banyuwangi Hamzahnudin, paman B, terduga pelaku perundungan atau bullying siswa SMPN di Banyuwangi berinisial RDA (13) menyatakan, keponakannya dan RDA awalnya sama-sama tidak ada niatan untuk adu jotos. Namun kakak kelasnya di sekolah terus memaksa keduanya untuk bertidak.

“Mereka itu, baik B maupun RDA sebenarnya tidak ada niatan untuk bertengkar sama sekali apalagi sampai adu jotos, tapi karena provokasi dari kakak kelasnya akhirnya mereka bertengkar,” ujarnya, Selasa (17/10/2023).

Hamzah menceritakan, terdapat dua lokasi perkelahian, yaitu di lingkungan sekolah di mana beredar video RDA dan B sedang diadu oleh kakak kelas mereka. Sementara insiden lain terjadi di area Gedung Wanita Paramita Kencana Banyuwangi.

Dari bukti rekaman video yang ditunjukan paman korban tampak RDA dan B sedang berada di belakang sebuah gedung kelas saling berhadapan dan tampak canggung, namun ada gestur provokasi dari pihak ketiga.

Dalam video yang tersebar itu, Nampak remaja laki- laki dengan jaket berwarna abu-abu yang merupakan kakak kelasnya sedang memprovokasi dan memegang tangan RDA untuk melayangkan pukulan ke arah B.

Usai dipukul, B tampak tidak terima kemudian membalas pukulan RDA dengan pukulan dan tendangan. Sementara kakak kelas yang semula menjadi provokator hanya menonton perkelahian keduanya.

Setelah perkelahian yang pertama usai, masalah ternyata tidak benar-benar selesai, melainkan RDA mendatangi kampung korban karena merasa tidak terima atas perkelahian yang terjdi.

“Teman RDA Whatsapp ke teman B bahwasannya  tidak terima. Jadi dia mendatangi B dan sempat akan berkelahi, namun karena banyak orang, pindah lokasi ke area gedung Wanita,” tambahnya.

Perkelahian tidak terelakkan antara RDA dan B. keduanya saling adu jotos, dan RDA disebut jatuh ke selokan saat keduanya berkelahi.

Keluarga Akui Kesalahan

Ilustrasi bully, perundungan
Ilustrasi bully, perundungan. (Photo Copyright by Freepik)

"Saat jatuh itulah tangan RDA menahan badanya yang kemudian diisnyalir menjadi penyebab retak yang kini dialami,” paparnya.

Meski begitu, kata Hamzah, tetap mengakui kesalahan yang telah dilakukan keponakanya karena mengakibatkan luka pada orang lain. Namun, dia berharap kasus tersebut untuk ditelusuri betul-betul dari penyebab awalnya, sehingga kasus ini benar- benar terkuak kebenarannya.

“Tapi semuanya saya serahkan ke kepolisian, saya yakin polisi bisa menanganinya dengan baik,” pungkasnya.

 

Infografis Ragam Tanggapan Anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Mengalami Perundungan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Mengalami Perundungan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya