Liputan6.com, Banyuwangi Hamzahnudin, paman B, terduga pelaku perundungan atau bullying siswa SMPN di Banyuwangi berinisial RDA (13) menyatakan, keponakannya dan RDA awalnya sama-sama tidak ada niatan untuk adu jotos. Namun kakak kelasnya di sekolah terus memaksa keduanya untuk bertidak.
Advertisement
“Mereka itu, baik B maupun RDA sebenarnya tidak ada niatan untuk bertengkar sama sekali apalagi sampai adu jotos, tapi karena provokasi dari kakak kelasnya akhirnya mereka bertengkar,” ujarnya, Selasa (17/10/2023).
Advertisement
Hamzah menceritakan, terdapat dua lokasi perkelahian, yaitu di lingkungan sekolah di mana beredar video RDA dan B sedang diadu oleh kakak kelas mereka. Sementara insiden lain terjadi di area Gedung Wanita Paramita Kencana Banyuwangi.
Dari bukti rekaman video yang ditunjukan paman korban tampak RDA dan B sedang berada di belakang sebuah gedung kelas saling berhadapan dan tampak canggung, namun ada gestur provokasi dari pihak ketiga.
Dalam video yang tersebar itu, Nampak remaja laki- laki dengan jaket berwarna abu-abu yang merupakan kakak kelasnya sedang memprovokasi dan memegang tangan RDA untuk melayangkan pukulan ke arah B.
Usai dipukul, B tampak tidak terima kemudian membalas pukulan RDA dengan pukulan dan tendangan. Sementara kakak kelas yang semula menjadi provokator hanya menonton perkelahian keduanya.
Setelah perkelahian yang pertama usai, masalah ternyata tidak benar-benar selesai, melainkan RDA mendatangi kampung korban karena merasa tidak terima atas perkelahian yang terjdi.
“Teman RDA Whatsapp ke teman B bahwasannya tidak terima. Jadi dia mendatangi B dan sempat akan berkelahi, namun karena banyak orang, pindah lokasi ke area gedung Wanita,” tambahnya.
Perkelahian tidak terelakkan antara RDA dan B. keduanya saling adu jotos, dan RDA disebut jatuh ke selokan saat keduanya berkelahi.
Keluarga Akui Kesalahan
"Saat jatuh itulah tangan RDA menahan badanya yang kemudian diisnyalir menjadi penyebab retak yang kini dialami,” paparnya.
Meski begitu, kata Hamzah, tetap mengakui kesalahan yang telah dilakukan keponakanya karena mengakibatkan luka pada orang lain. Namun, dia berharap kasus tersebut untuk ditelusuri betul-betul dari penyebab awalnya, sehingga kasus ini benar- benar terkuak kebenarannya.
“Tapi semuanya saya serahkan ke kepolisian, saya yakin polisi bisa menanganinya dengan baik,” pungkasnya.
Advertisement