Liputan6.com, Banyuwangi - Pulau Tabuhan merupakan pulau yang tak berpenghuni, dengan luas 5 hektar, terletak di Desa Bangsring Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Pulau Tabuhan menyimpan beragam pesona flora dan fauna bawah laut yang memajakan pengunjung.
Wisatawan yang berkunjung dapat menelusuri perairan pulau berpasir putih yang terletak di tengah Selat Bali tersebut dengan aktivitas snorkeling yang ditawarkan oleh agen wisata.
Untuk sampai ke lokasi, aksesnya cukup mudah, yaitu berangkat dari Bangsring Underwater atau Grand Watu Dodol untuk kemudian menaiki perahu.
Advertisement
“Sering berenang di kolam, tapi menyelam di laut merupakan yang pertama kali. Terumbu karang di Pulau Tabuhan bagus, tadi juga banyak lihat ikan,” kata wisatawan asal Madiun, Maulida Rabu (20/12/2023).
Sebagai kunjungan wisata pertamanya ke Banyuwangi, perempuan yang biasa dipanggil Mol tersebut mengaku takjub dengan destinasi wisata yang dimiliki Banyuwangi, khususnya Pulau Tabuhan.
Selain itu, wisatawan lain yang juga memuji sikap responsif pemandu snorkeling kepada para pengunjung yang baru pertama kali mengikuti aktivitas snorkeling.
Namun demikian, para wisatawan yang pertama kali melakukan aktivitas snorkeling juga telah diedukasi bahwa harus beradaptasi dengan cepat untuk mengikuti teknik-teknik yang disampaikan sehingga dapat menyelam dengan aman dan nyaman.
Wisatawan dapat mengabadikan kenangan menyelam dengan bantuan tim dokumentasi yang telah disiapkan oleh pemandu snorkeling dengan menggunakan kamera aksi.
Namun sebelum berfoto, pemandu telah lebih dahulu mengajak pengunjung menyusuri setiap jengkal lokasi selam sehingga wisatawan dapat melihat sendiri keanekaragaman biota laut yang ada di Selat Bali.
Berbagai jenis ikan dan terumbu karang siap memanjakan mata wisatawan dan membuat pengalaman menyelam di perairan Pulau Tabuhan menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Target Kunjungan Wisata di Banyuwangi
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, menargetkan 100.000 kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi wisata di Bumi Blambangan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Dengan potensi alamnya yang memukau, seperti Marina Boom Beach, Pantai Pulau Merah, Kawah Ijen, Djawatan hingga destinasi tropis lainya, Banyuwangi berusaha menjadi jujugan utama bagi para pelancong yang hendak menikmati momen bersama menghabiskan waktu dipenghujung tahun 2023.
Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Banyuwangi, Ainur Rofiq, mengatakan, Banyuwangi menarget sekitar 3,5 juta kunjungan wisatawan di tahun 2023, dan untuk mencapai angka itu, harapanya kota paling ujung timur di Pulau Jawa ini mendapat sebanyak 100.000 kunjungan wisatawan saat momen libur Nataru.
"Diprediksi libur Nataru 2024 kali ini kunjungan wisatawan di Banyuwangi bakal meningkat dan segala upaya untuk meningkatkan target tersebut juga akan dimaksimalkan," ujar Rofiq.
Untuk itu, kata Rofiq, dalam waktu dekat Disbudpar akan segera mengumpulkan seluruh pelaku wisata termasuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) seluruh Banyuwangi untuk merencanakan kesiapan tempat wisata, termasuk bagaimana menarik wisatawan dalam momen libur panjang ini agar banyak dikunjungi.
Rofiq menerangkan, nantinya di beberapa titik destinasi akan ada tampilan-tampilan kesenian selama libur berlangsung, hal ini diharapkan bisa mebuat ketertarikan masyarakat agar berkunjung ke tempat wisata.
"Jadi nanti kita ingin dibeberapa titik destinasi ada yang menampilkan kesenian untuk menarik pengunjung," pungkasnya.
Selain dapat menarik perhatian wisatawan berkunjung dengan tampilan kesenian. Dalam kesiapan menyambut libur Nataru, seluruh destinasi wisata Banyuwangi juga bakal meningkatkan pelayanan demi kenyamanan berlibur di Kota Gandrung.
Advertisement