Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama menyatakan belum menerima laporan adanya kerusakan, baik itu rumah warga atau infrastruktur akibat gempa bumi magnitudo 5,9 yang mengguncang daerah Bayah, Banten, pada Rabu (3/1/2023) pukul 07.53 WIB.
"Kami hingga kini belum menerima laporan adanya kerusakan pascagempa bumi itu," katanya, Rabu.
Gempa bumi magnitudo 5,9 berlokasi di 72 kilometer barat daya daya, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dan dirasakan oleh 28 kecamatan di daerah itu. Lokasi gempa berada pada koordinat 7,57 Lintang Selata (LS) dan 106,14 Bujur Timur (BT).
Advertisement
Gempa Banten tersebut, lanjutnya, itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Kami melakukan monitoring dengan melibatkan relawan kecamatan, tetapi gempa yang juga getarannya dirasakan di sejumlah daerah di Jawa Barat tidak mengakibatkan kerusakan rumah warga," kata Febby.
Sementara itu sejumlah warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengatakan gempa magnitudo 5,9 cukup besar dirasakan getaranya, namun hanya berlangsung beberapa detik saja.
"Kami sempat keluar rumah ketika terjadi getaran gempa bumi, namun tidak begitu lama," kata Yayah (55), warga Pasir BPM Rangkasbitun,g Kabupaten Lebak.
Gempa Terasa hingga Sukabumi
Gempa dengan Magnitudo (M) 5,9 yang berpusat di Kabupaten Bayah, Banten, juga dirasakan oleh warga Kota dan Kabupaten Sukabumi pada Rabu, (3/1) sekitar pukul 07.53 WIB.
"Kami masih memantau kondisi pasca-gempa apakah ada kerusakan atau tidak," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Novian Rahmat, Rabu.
Sesuai data BMKG, gempa M5,9 tersebut berlokasi di 7,57 Lintang Selatan (LS) dan 106,14 Bujur Timur (BT) atau 72 km Barat Daya, Kabupaten Bayah, Banten, di kedalaman 74 km.
Advertisement