Liputan6.com, Jember - Para guru besar, dosen, dan mahasiswa Universitas Jember (Unej) yang tergabung dalam civitas akademika Universitas Jember, menggelar deklarasi agar Pemilu 2024 berlangsung jujur dan adil di halaman kampus Universitas Jember.
Deklarasi dipimpin guru besar Fakultas Hukum Prof Dr Dominikus Rati. Dia menyampaikan lima tuntutan menyikapi kondisi terkini bangsa.
Baca Juga
Pertama, meminta agar seluruh cabang kekuasaan negara, baik ekskutif, legeslatif dan yudikatif bisa berpedoman pada TAP MPR Nomor VI/MPR/2001, tentang etika kehidupan berbangsa dan menjalankan nilai-nilai Pancasila.
Advertisement
Kedua, menuntut KPU, Bawaslu, dan pemerintah memastikan netralitas penyelenggara negara dan harus memberikan teladan baik.
Ketiga, menuntut penghentian upaya politisasi kebijakan negara oleh presiden yang berpotensi merusak proses demokrasi dan hanya menguntungkan pihak- pihak tertentu dalam Pemilu.
Keempat, menuntut tegaknya hukum dan etika penyelenggaraan Pemilu 2024 serta menjunjung tinggi prinsip transpransi dan berpihak kepada kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan pihak tertentu.
“Sedangkan kelima, mengajak civitas akademika perguruan tinggi terlibat bersama rakyat untuk terus mengawal Pemilu yang langsung umum bebas, rahasia, jujur dan adil,” ujar Dominikus Rati, Senin (5/2/2024)
Bentuk Kepedulian dan Keprihatinan
Juru Bicara Forum Civitas Akademika Unej M Iqbal menambahkan, deklarasi tersebut merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan civitas akademika Unej terhadap proses penyelenggaraan Pemilu 2024.
Ia menilai ada upaya kepentingan membangun politik dinasti. Hal ini menjadi keprihatinan kalangan civitas akademika dan masyarakat. Ia berharap suara dari civitas akademika itu bisa di dengar oleh Presiden Jokowi, KPU Bawaslu, DKPP dan seluruh rakyat yang ingin Pemilu berjalan aman damai jujur adil tanpa ada intimidasi.
Advertisement