Jelang Lebaran, Banyuwangi Kedatangan 20 Ribu Ton Beras Impor Thailand

Kepala Bulog Kantor Cabang Banyuwangi Harisun mengatakan, beras impor tersebut akan didistribusikan di tiga wilayah, yaitu Bali dan Nusa Tenggara, sedangkan 7 ribu ton sisanya, akan disimpan di Gudang Bulog Banyuwangi.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 23 Mar 2024, 22:05 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2024, 22:05 WIB
Proses bongkar muat beras impor dari Thailand di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi (Istimewa).
Proses bongkar muat beras impor dari Thailand di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi (Istimewa).

Liputan6.com, Banyuwangi - Sebanyak 20 ribu ton beras impor dari Thailand tiba di Banyuwangi, menggunakan kapal dan bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi.

Kepala Bulog Kantor Cabang Banyuwangi  Harisun mengatakan, beras impor tersebut akan didistribusikan di tiga wilayah, yaitu Bali dan Nusa Tenggara, sedangkan 7 ribu ton sisanya, akan disimpan di Gudang Bulog Banyuwangi.

Kata Harisun saat ini di Gudang Bulog Banyuwangi masih ada sisa stok beras sekitar 3 ribu ton.

”Ini ketambahan 7 ribu ton jadi total stok kita nanti ada 10 ribu ton,” ungkap Harisun, Sabtu (23/3/2024).

Bulog menegaskan, stok beras 10 ton yang  tersimpan di gudang tersebut aman hingga lima bulan mendatang.

Meski terbilang aman, Bulog Banyuwangi berencana akan menambah kembali stok beras dari Thailand sebanyak 12 ribu ton.

“Tanggal 25 Maret 2024 dijadwalkan akan ada kapal yang bersandar lagi,” tutur Harisun.

Harisun memaparkan saat ini harga gabah dan beras berangsur turun, namun tidak signifikan.

“Saat ini harga beras di kisaran Rp7.200 hingga Rp7.400 per kilogram. Sementara harga beras SPHP Rp10.200 per kilogram,” ujarnya.

Untuk mestabilkan harga beras tersebut, Bulog secara berkelanjutan melakukan operasi pasar di berbagai wilayah di Banyuwangi. Bulog melibatkan aparat kepolisian dalam operasi pasar tersebut. 

Ketersedian Kebutuhan Pokok Aman

Ratusan Ribu Ton Beras Tak Terpakai di Gudang Bulog
Pekerja saat mengangkut karung berisi beras yang belum terpakai di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Kamis (18/3/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso menegaskan tahun ini Indonesia tidak akan mengimpor beras. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono mengaku turut memastikan ketersediaan stok beras di Banyuwangi.

“Kami sampaikan ke masyarakat untuk tidak resah, karena suplai ketersediaan beras dan bahan pokok lainya aman terkendali,” kata Nanang.

Proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjungwangi memerlukan waktu kurang lebih selama 12 hari lamanya.

Setelah proses bongkar  itu selesai, akan langsung disimpan di gudang bulog. Untuk yang lainya akan dikirim ke Bali, NTB dan NTT.

“Smoga bongkar muat hingga pengiriman berjalan lancar,” pungkasnya.

INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia
INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya