Dinkes Gresik Beri Layanan Kesehatan Keliling Warga Bawean Korban Gempa

Ketua Pos Komando Tanggap Darurat bidang Kesehatan Gresik Rini Suliatyoasih mengatakan, satu tim yang bertugas untuk melayani masyarakat berjumlah 12 orang dari sejumlah kelompok kesehatan.

oleh Tim Regional diperbarui 27 Mar 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2024, 20:00 WIB
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono saat meninjau korban gempa di Bawean. (Istimewa)
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono saat meninjau korban gempa di Bawean. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, Jawa Timur, m emberikan pelayanan kesehatan keliling bagi masyarakat terdampak gempa di Bawean.

Ketua Pos Komando Tanggap Darurat bidang Kesehatan Gresik Rini Suliatyoasih mengatakan, satu tim yang bertugas untuk melayani masyarakat berjumlah 12 orang dari sejumlah kelompok kesehatan.

"Ada kesehatan jiwa, pelayanan kesehatan, kesehatan reproduksi, gizi, dan kesehatan lingkungan. Jadi, satu tim kesehatan itu mengkaji dan melayani kebutuhan masyarakat di sana apa saja," ucapnya, Rabu (27/3/2024).

Rini menjelaskan, selama dua hari tim mengkaji keluhan masyarakat rata-rata sudah mulai ada demam dan batuk pilek serta gejala pascagempa seperti pusing dan hipertensi.

"Mungkin itu semuanya dipicu karena tinggal di tenda sementara, kemudian istirahat tidak cukup. Ditambah lagi mungkin tidur mereka kurang lelap, akhirnya memicu tensinya naik, serta masih banyak warga yang trauma," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya juga memberikan obat bagi warga yang ada indikasi sakit untuk mengantisipasi gejala yang lebih berat serta pendampingan bagi yang mengalami gejala trauma.

"Jadi, tadi teman-teman ini turun sudah beserta dengan obatnya. Alhamdulillah, obat-obatan meskipun terbatas masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Rini.

Dia berharap pihak terkait dapat mengganti tenda sementara para warga terdampak gempa dengan tenda yang lebih baik.

"Mereka butuh tenda yang layak pakai agar bisa lebih nyaman saat tidur," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah mengirimkan tenaga kesehatan (nakes) dan non-nakes.

"Hari ini kami mendapat tambahan bantuan 30 nakes dan 7 non-nakes. Non-nakes itu akan menangani kesehatan jiwa agar masyarakat tidak trauma lagi," kata Rini.

Sasaran hari ini, lanjut dia, untuk teman-teman Puskesmas Sangkapura ada lima titik, yaitu di tiga pos pengungsian Dusun Tajumulia, Desa Dekatagung.

"Kemudian di Desa Suwari ada dua titik," katanya.

Dukungan Psikososial

Gus Yani saat meninjau warga Bawean yang berada di pengungsian akibat gempa Tuban. (Istimewa)
Gus Yani saat meninjau warga Bawean yang berada di pengungsian akibat gempa Tuban. (Istimewa)

Penjabat Gubernur Jatim Adhy Karyono usai menemui masyarakat di posko pengungsian di Suwari, Bawean, Minggu, mengatakan salah satu komponen tanggap darurat ialah adanya dukungan psikososial dan hal tersebut sudah dilakukannya.

"Ini sudah kami siapkan, menunggu kapal saja karena perjalanannya agak berat, jadi akan ada logistik, dapur umum, personel Tagana, kesehatan dan terakhir adalah tim psikososial," ucap mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jatim itu.

Jadi nanti, lanjutnya, akan datang jadi satu paket untuk menangani masyarakat yang ada di Pulau Bawean.

"Intinya, secara sistem tanggap darurat di sini sudah bagus, itu terbukti dengan sedikitnya korban di sini," katanya.

"Jadi sebenarnya di Tuban itu sudah jadi langganan. Dari gempa itu akhirnya ada sesar baru jadi akan kami lebih tingkatkan lagi kesiapsiagaan ini," tambah mantan juru bicara Kementerian Sosial tersebut.

Infografis Korban Gempa Palu
Infografis Korban Gempa Palu (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya