Tips Menjaga Daging Kurban Tetap Higienis dan Aman Dikonsumsi

Dosen Teknologi Industri Pertanian sekaligus Pakar Ilmu Pangan Universitas Muhammadiyah Jember (Unej) Ara Nugrahayu Nalawati, membeberkan tips cara menyimpan daging kurban agar tetap aman dan higienis.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 15 Jun 2024, 16:05 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2024, 16:05 WIB
Masjid Istiqlal Potong Hewan Kurban dengan Protokol Ketat
Panitia memakai masker saat memotong daging kurban di RPH Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (1/8/2020). Pemotongan hewan kurban yang terdiri dari 20 ekor sapi dan 15 ekor kambing dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jember - Dosen Teknologi Industri Pertanian sekaligus Pakar Ilmu Pangan Universitas Muhammadiyah Jember (Unej) Ara Nugrahayu Nalawati, membeberkan tips cara menyimpan daging kurban agar tetap aman dan higienis.

Menurutnya, kebersihan daging kurban sangat ditentukan saat proses pasca penyembelihan hingga pengemasan. Pada saat pasca penyembelihan, panitia yang menangani daging harus dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri) yang lengkap dan penggunaan alat yang bersih agar daging tetap dalam kondisi higienis dan bebas dari kontaminasi.

"Dalam suhu ruang, daging kurban hanya dapat bertahan selama satu hari. Jika ingin disimpan lebih lama, sebaiknya daging disimpan pada suhu di bawah 4 derajat celsius. Dalam kondisi beku aktivitas bakteri patogen akan terhenti sehingga dapat mencegah proses kerusakan produk daging segar," katnya, Sabtu (15/6/2024).

Dengan penyimpanan seperti itu, daging bisa bertahan tiga hingga enam bulan.

Ara menyarankan agar daging kurban segar, jeroan, dan daging yang sudah diolah harus dipisahkan dalam wadah penyimpanan yang berbeda. Hal ini untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang.

Ara juga mengingatkan agar tidak menggunakan plastik daur ulang untuk proses pengemasan. Plastik daur ulang mengandung bahan yang berpotensi merusak kesehatan dan lingkungan.

Ia berharap masyarakat menggunakan wadah alternatif lain yang bisa dipakai ulang, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor: SE.6/MENLHK/PSLB3/PLB.3/6/2023 tentang Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tanpa Sampah Plastik.

Dengan proses penanganan dan pengolahan daging yang tepat, kondisi penyimpanan yang higienis, maka kita dapat menikmati daging kurban yang lezat, bergizi, dan aman.

Idul Adha Jatuh Pada 17 Juni 2024

Pastikan Daging Qurban Berstandar ASUH, Kementan Ajak Stakeholder Tingkatkan Pengawasan Kurban di Masa Pandemi
(Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

Kemenag RI mengumumkan Hari Raya Idul Adha 2023 jatuh pada Kamis 29 Juni 2023. Sebab, awal Zulhijah jatuh pada Selasa 20 Juni 2023.

"Oleh karenanya, berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk, dan tidak memenuhi kriteria MABIMS. Serta ketiadaan laporan melihat hilal, sidang isbat secara mufakat bahwa 1 Zulhijah 1444 Hijriah jatuh pada hari Selasa tanggal 20 Juni 2023 Masehi dan Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Kamis tanggal 29 Juni 2023 Masehi," ujar Wakil Menteri Agama RI Dr H Zainut Tauhid Sa'adi dalam konferensi pers, Minggu (18/6/2023).

"Inilah hasil sidang isbat yang baru saja kita laksanakan dan kita sepakati bersama dan untuk diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat," jelas dia.

Sebelumnya, sidang isbat digelar di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

"Sidang isbat awal Dzulhijah akan dilaksanakan Minggu, 18 Juni 2023 atau bertepatan dengan tanggal 29 Zulqaidah di Auditorium HM. Rasjidi, Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Adib dikutip dari laman Kemenag.

Infografis Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya