Liputan6.com, Jombang - Ratusan orang dari Majelis Taklim Ibadurrahman Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menggelar shalat Idul Adha di halaman masjid Desa Jabon, Kecamatan Jombang Kota, Jatim pada Minggu, atau selisih satu hari sesuai dengan ketetapan pemerintah yang memutuskan bahwa Idul Adha jatuh pada 17 Juni 2024.
Pengurus Majelis Ta'lim Ibadurrahman sekaligus katib dalam shalat Idul Adha Akhmad Rizal mengatakan keputusan untuk menggelar shalat Idul Adha lebih awal ini mengacu dari keputusan takmir Makkah yang selalu berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji.
"Alhamdulillah, kami menyelenggarakan shalat Idul Adha mengacu pada keputusan dari takmir Makkah yang pelaksanaan Idul Adha selalu berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji. Kami mengikuti pendapat untuk penentuan awal bulan Dzulhijjah atau 10 Dzulhijjah, mengikuti keputusan dari siapa yang menyelenggarakan ibadah haji," katanya di Jombang, Minggu (16/6/2024).
Advertisement
Ia mengatakan, jamaah sebelumnya juga sudah diberikan informasi terkait dengan pelaksanaan shalat Idul Adha tersebut. Kegiatan shalat Idul Adha dipusatkan di halaman masjid Syech Muhammad Abdullah Salim di Desa Jabon, Kecamatan Jombang Kota, Kabupaten Jombang.
Terdapat sekitar 200 jamaah yang mengikuti shalat Idul Adha tersebut baik dari jamaah putri maupun dari jamaah putra. Mereka semua mengikuti shalat secara khusyuk.
Akhmad menambahkan kegiatan tersebut dilakukan jamaah lainnya di seluruh kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, yang sama-sama menggelar shalat Idul Adha pada Minggu.
"Ini yang mengikuti sekitar 200 orang. Kegiatan ini juga berlangsung di seluruh kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, mengadakan sesuai dengan yang ada di pelaksanaan shalat Idul Adha yang kami gelar ini," kata dia.
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Senin (17/6). Keputusan tersebut diumumkan setelah Sidang Isbat penentuan 1 Dzulhijjah 1445 H di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, pada Jumat (7/6).
Â
NU dan Muhammadiyah
Berdasarkan hisab, posisi hilal wilayah Indonesia yang sudah masuk kriteria, disepakati bahwa 1 Dzulhijjah 1445 Hijriah jatuh pada hari Sabtu (8/6), sehingga, Idul Adha jatuh pada Senin (17/6).
Organisasi Islam, Nahdlatul Ulama (NU) juga mengikuti hasil sidang Isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) dalam menentukan awal Dzulhijjah 1445 H. Dengan demikian, penetapan Idul Adha oleh NU juga sejalan dengan pemerintah, yaitu pada Senin (17/6).
Sementara itu, bagi organisasi Islam Muhammadiyah, Idul Adha juga jatuh pada Senin (17/6). Hal ini ditetapkan berdasarkan Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Keputusan tersebut didasarkan pada perhitungan hisab hakiki wujudul hilal yang menunjukkan bahwa 1 Dzulhijjah 1445 Hijriah jatuh pada Sabtu (8/6). Setelahnya, Hari Arafah atau 9 Zulhijah jatuh pada Minggu (16/6) dan diikuti dengan Idul Adha pada keesokan harinya, Senin (17/6). Metode hisab hakiki wujudul hilal digunakan oleh Muhammadiyah melibatkan perhitungan posisi bulan saat matahari terbenam.
Advertisement