Sedekah Bumi Bakal Jadi Agenda Tahunan Pemkot Surabaya, Sedang Dikaji Bareng Pengurus RW

Kegiatan sedekah bumi sebagai acara tahunan merupakan langkah untuk melestarikan budaya tradisional. Kemudian didasari antusiasme warga dalam menyelenggarakan acara tersebut.

oleh Erik Erfinanto diperbarui 29 Jul 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2024, 10:00 WIB
Berebut Apem Pada Perayaan Haul Kiai Ageng Gribig
Sebuah gunungan apem pada perayaan haul Kiai Ageng Gribig di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (26/10). Perayaan haul Kiai Ageng Gribig dilakukan dengan upacara Yaqowiyu atau sedekah bumi dengan menyebar apem. (Liputan6.com/HO/Agus)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan kajian tentang kegiatan sedekah bumi sebagai upaya untuk melestarikan budaya tradisional masyarakat setempat.

Pemkot Surabaya sedang mengkaji untuk kemudian memasukkan kegiatan sedekah bumi sebagai salah satu agenda wisata yang diselenggarakan setiap tahun.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan pembahasan soal rencana tersebut dilakukan bersama pengurus RW hingga pihak kelurahan.

"Kami atur waktunya sehingga pemerintah kota masukkan sedekah bumi agenda wisata. Kami tetap diskusikan RW dan kelurahan," kata dia dalam keterangannya di Surabaya, Minggu (28/7/2024).

Dia menjelaskan bahwa dimasukkannya sedekah bumi sebagai acara tahunan merupakan langkah untuk melestarikan budaya tradisional. Kemudian didasari antusiasme warga dalam menyelenggarakan acara tersebut.

"Sehingga ketika orang mau melihat wisata budayanya Surabaya itu seperti apa sih, dan ternyata Surabaya juga ada bersih desa ini," ucapnya.

Salah satu wilayah yang seringkali menyelenggarakan sedekah bumi adalah di Simo Gunung Barat.

Tak hanya itu, Eri berharap masuknya sedekah bumi masuk ke dalam agenda tahunan bisa berdampak pada kesejahteraan, sebab acara itu merupakan bentuk rasa syukur dan kerukunan antar masyarakat.

"Semoga sedekah bumi membuat makmur Surabaya," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kegiatan Bersih Desa Masyarakat Simo Gunung Barat

Selain itu, dia mendukung langkah masyarakat Simo Gunung Barat menyelenggarakan kegiatan bersih desa.

"Semoga ini tidak putus hanya di generasi tua tetapi anak cucunya tidak boleh melupakan bersih desanya," ucapnya.

Bahkan, kata dia, kegiatan bersih desa juga akan diselenggarakan dengan skala yang lebih besar.

"Kami tata bersama warga Surabaya, untuk diadakan bersih desa di tingkat kota, misalnya nanti dijadikan satu di Tugu Pahlawan," tuturnya.

Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya