La Liga merupakan sebuah kompetisi sepak bola tertinggi di Spanyol. La Liga ditemukan oleh seorang direktur pemilik klub sepak bola bernama Jose Maria Acha pada tahun 1927. Waktu itu Jose hanya memiliki gagasan atau keinginan supaya klub yang dimilikinya dapat bertanding secara profesional.
Seiring berjalannya waktu, gagasan Jose mendapat respon positif dari beberapa klub sepak bola di Spanyol. Alhasil, pada tahun 1929 Jose memulai pergerakannya untuk membuat sebuah kompetisi resmi dengan mengajukan proposal kepada Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). Sang direktur klub amatir Arenas Club de Getxco itu akhirnya mampu meloloskan gagasannya dan berlanjut ke tahap diskusi untuk menentukan format kompetisi yang akan dijalankan.
Pasca melalui diskusi yang cukup alot, Jose bersama perwakilan RFEF menyepakati untuk membuat kompetisi liga yang diberi nama Primera Division. Waktu itu hanya ada 10 tim yang menjadi partisipan dalam edisi perdana, diantaranya Real Madrid dan Barcelona.
Dengan segenap tekad dan kemampuan, Barcelona akhirnya mampu keluar sebagai pemuncak klasemen edisi pertama Liga Spanyol. Raksasa Katalan mampu menyingkirkan sembilan tim lainnya dan mengukuhkan diri sebagai tim pertama yang menjuarai kompetisi resmi di Spanyol.Â
Rival abadi Barca, Real Madrid, tak mau kalah atas apa yang diperoleh Barca. Los Blancos akhirnya turut merasakan gelar juara secara back to back pada tahun 1932 dan 1933. Namun, rivalitas Barcelona dan Real Madrid pada masa awal pembentukan kompetisi belum sepanas saat ini. Terbukti, masyarakat Spanyol lebih tertarik terhadap performa Athletic Bilbao yang mampu memberikan kejutan. Athletic Bilbao menunjukkan tajinya dengan meraih empat titel juara Primera Division dari enam musim yang dilaluinya, mulai dari tahun 1930, 1931, 1934 dan 1936.Â
Pada tahun 1940-an, RFEF membuat peraturan baru dengan mewajibkan para tim memainkan minimal delapan orang pemain lokal. Tim-tim besar seperti Barcelona, Real Madrid dan Athletic Bilbao sempat terseok-seok karena kuantitas lokal yang mereka miliki tidak sepadan. Akibatnya, klub lain seperti Atletico Madrid dan Valencia mampu merangsek ke papan atas dan meramaikan peta persaingan juara.
Tak lama setelah peraturan itu dibuat, RFEF mencabut kembali peraturan tersebut dan mengembalikannya seperti sedia kala pada medio 1950. Bak mendapat nyawa tambahan, Real Madrid bergerak cepat untuk merekrut tiga pemain berkelas seperti Alfredo Di Stefano, Ferenc Puskas dan Ladislav Kubala. Trio anyar tersebut mampu memberikan kejayaan bagi Real Madrid dalam rentang waktu 1960-1980 dimana Los Blancos berhasil menyabet 14 titel juara La Liga.
Sementara, La Blaugrana baru merasakan era kejayaan pasca kedatangan Johan Cruyff di tahun 1990-an. Cruyff mampu membawa angin baru dalam persepakbolaan Spanyol dengan memperkenalkan taktik tiki taka. Teknik mengumpan dari kaki ke kaki itu sukses besar mengharumkan Barcelona dan membuat beberapa pelatih kenamaan dunia mempelajari teknik tersebut di La Liga.
Disisi lain, setelah berulang kali mengubah jumlah partisipan yang boleh ikut bertanding di La Liga, RFEF memantapkan diri dengan menetapkan maksimal 20 tim yang boleh berpartisipasi. Sejak peraturan itu dibuat pada tahun 1977, hingga hari ini La Liga tetap menggunakan format yang sama.
Sekilas Musim 2020-2021
Musim ini menjadi salah satu musim yang berbeda dengan musim-musim sebelumnya. Sebab, berbagai pertandingan seru di La Liga terpaksa tidak dapat dihadiri para pendukung akibat adanya pandemi Covid-19. Meski begitu, pertandingan La Liga tetap berlangsung sengit dan menarik hingga matchday Ke-30.
Duo raksasa La Liga, Barcelona dan Real Madrid harus berjuang lebih keras guna menambahkan kembali koleksi gelar juara mereka di Liga Spanyol. Disisi lain, tim yang selalu menjadi kuda hitam di La Liga, Atletico Madrid berusaha mati-matian untuk mempertahankan diri sebagai pemuncak klasemen dan membawa pulang titel juara. Los Rojiblancos memiliki ribuan tekad dan semangat supaya trofi juara dapat pulang kembali ke Wanda Metropolitano setelah enam musim lamanya.
Tapi, Atletico Madrid tampaknya tidak akan semudah itu memantapkan diri sebagai juara. Pasalnya, Atletico Madrid hanya terpaut satu angka dengan rival satu kotanya dan terpaut dua angka dari Barca. Delapan pertandingan terakhir bakal menjadi penentu siapa yang layak menjadi juara dalam musim spesial tahun ini.