Bola.com, Jakarta - Jude Bellingham kembali menarik perhatian setelah mendapatkan kartu merah dalam laga melawan Osasuna pada tanggal 15 Februari 2025, yang membuat Real Madrid harus menerima hasil imbang. Kebiasaan gelandang asal Inggris ini dalam menanggapi keputusan wasit akhirnya berdampak buruk bagi dirinya dan timnya.
Bellingham menjadi sorotan dalam pertandingan yang berakhir 1-1 antara Real Madrid dan Osasuna setelah diusir dari lapangan pada menit ke-39. Dalam situasi yang kontroversial dengan wasit utama Jose Munuera Montero, Bellingham terus menerus memprotes keputusan yang diambil oleh wasit tersebut.
Baca Juga
Pada awalnya, Munuera tampak tidak memperhatikan protes tersebut, namun kemudian pertandingan dihentikan, kartu merah langsung dikeluarkan, dan Bellingham diusir dari lapangan. Keputusan ini langsung memicu perdebatan. Luka Modric, yang merupakan wakil kapten Real Madrid, mendekati wasit untuk meminta penjelasan lebih lanjut.
Advertisement
Munuera menyatakan bahwa Bellingham telah "menggunakan kata-kata yang tidak pantas," tetapi Modric membantah pernyataan tersebut dan bersikeras bahwa rekannya tidak mengucapkan hal yang menyinggung. Kontroversi ini menambah ketegangan dalam pertandingan dan meninggalkan pertanyaan mengenai keputusan wasit yang dianggap terlalu keras oleh beberapa pihak.
Bellingham Beri Pembelaan
Setelah pertandingan berakhir, Bellingham menyampaikan rasa kecewanya atas kartu merah yang diterimanya. Ia merasa keputusan tersebut tidak adil dan berharap agar wasit dapat meninjau kembali insiden tersebut melalui rekaman video. "Saya tidak mengerti mengapa saya diusir keluar. Jika perlu, cek kembali videonya," kata Bellingham.
Real Madrid harus bermain dengan sepuluh orang sejak babak pertama, yang membuat mereka mengalami kesulitan dalam mengimbangi permainan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh Osasuna yang memiliki keunggulan jumlah pemain, untuk terus menekan pertahanan lawan. Usaha mereka membuahkan hasil ketika berhasil menyamakan skor melalui eksekusi penalti.
Akibat hasil seri tersebut, Los Blancos kehilangan dua poin penting dalam persaingan memperebutkan gelar juara. Situasi ini juga menambah beban bagi Carlo Ancelotti, yang kini harus memikirkan strategi baru untuk mengatasi masalah kedalaman skuad yang dihadapinya.
Advertisement
Perilaku Bellingham yang Tak Menguntungkan
Ini bukanlah kali pertama Bellingham mengalami masalah dengan wasit. Pada pertandingan derbi Madrid sebelumnya, ia sempat mengucapkan kata-kata yang dianggap tidak pantas kepada wasit, meskipun ia beruntung tidak mendapatkan hukuman.
Dalam berbagai pertandingan lainnya, gelandang muda berusia 21 tahun ini sering bereaksi keras terhadap keputusan wasit. Sikapnya ini berpotensi merusak citra pribadinya dan dapat mengganggu kestabilan tim.
Kebiasaan seperti ini bisa menjadi bumerang bagi Bellingham dan tim Real Madrid, terutama ketika mereka menghadapi laga-laga penting. Memang benar, setiap pemain berhak untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka, namun jika dilakukan secara berlebihan, hal itu justru dapat merugikan tim secara keseluruhan.
Ancelotti dan Carvajal Membela Diri
Carlo Ancelotti memberikan pembelaan terhadap Bellingham dengan menyatakan bahwa kartu merah yang diterimanya disebabkan oleh kesalahpahaman.
"Dia tidak menghina wasit. Ini hanya kesalahpahaman bahasa yang berujung pada keputusan tersebut. Dalam bahasa Spanyol, kalimat itu tidak memiliki makna kasar seperti yang dikira beberapa orang," jelas pelatih asal Italia itu.
Selain itu, Dani Carvajal, rekan satu tim Bellingham, juga mengungkapkan ketidakpuasannya dengan membuat unggahan di media sosial.
"Hari ini adalah hari kartu merah," tulisnya, disertai serangkaian emoji yang membingungkan.
Ketidakpuasan ini menunjukkan bahwa ada perasaan tidak adil yang dirasakan oleh tim, terutama ketika keputusan yang diambil oleh wasit dianggap tidak tepat. Situasi ini menjadi bahan perbincangan di kalangan penggemar dan media, yang mempertanyakan keputusan wasit tersebut.
Ancelotti dan Carvajal sama-sama berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang, dan komunikasi antar pemain serta ofisial dapat lebih ditingkatkan untuk menghindari kesalahpahaman yang serupa.
Advertisement
Pelajaran bagi Bellingham
Walaupun diskusi mengenai kartu merah tersebut masih berlangsung, Bellingham perlu belajar dari kejadian ini.
Agar bisa menjadi pemain yang luar biasa, tidak hanya keterampilan teknis yang diperlukan, namun juga kemampuan untuk tetap tenang serta mengontrol emosi ketika menghadapi situasi yang menantang.
Apabila kebiasaan ini tidak segera diubah, insiden seperti yang terjadi saat melawan Osasuna bisa terus berulang, yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap peluang Real Madrid dalam persaingan merebut gelar juara.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)