Luhut Panjaitan menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia di era pemerintahan Joko Widodo
Informasi Pribadi
JabatanMenteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia
LahirTapanuli, Sumatera Utara
Tanggal28 September 1947
KebangsaanIndonesia
PartaiGolkar
IstriDevi Simatupang
AnakPaulina Panjaitan David Panjaitan Paulus Panjaitan Kerri Panjaitan
ProfesiPolitisi Pejabat Tentara
Pangkat TerakhirJenderal TNI (Purn)
Masa Dinas1970-1999
Menko Kemaritiman ke-5 Republik Indonesia
Masa Jabatan27 Juli 2016 - sekarang
MenggantikanRizal Ramli
Menkopolhukam ke-13 Republik Indonesia
Masa Jabatan12 Agustus 2015-27 Juli 2016
MenggantikanTedjo Edhy Purdijatno
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia ke-1
Masa Jabatan31 Desember 2014-2 September 2015
DigantikanTeten Masduki
Menteri Perindustrian dan Perdagangan ke-28 RI
Masa Jabatan24 Agustus 2000-22 Juli 2001
MenggantikanJusuf Kalla
DigantikanRini Soemarno
Duta Besar Indonesia untuk Singapura ke-15
Masa Jabatan1999-2000
MenggantikanHerman B.L. Mantiri
DigantikanJohan S. Syahperi
Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat ke-3
Masa Jabatan1997-1998
MenggantikanAchfas Mufti
DigantikanSumardi

Luhut Binsar Panjaitan (lahir di Toba Samosir, Sumatera Utara, 28 September 1947) adalah seorang jenderal bintang empat (purnawirawan) yang kini menjabat seabgai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia. Ia menggantikan Tedjo Edhy Purdjianto, politikus Partai Nasional Demokrat yang sebelumnya mengisi posisi tersebut hingga 2 September 2015.

Sebelum menjadi Menteri Koordinator, Luhut ditunjuk sebagai Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia. Jauh sebelum Kabinet Kerja Jokowi, uhut Pandjaitan pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2000 - 2001 saat Abdurrahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI 1999 - 2001. Sebelum menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, ia menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura.

Luhut memulai karirnya di Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat sebagai Letnan Dua Infanteri pada 1970. Gelar jenderal bintang satu ia dapatkan 25 tahun kemudian. Ketika masih di lapangan, ia pernah terlibat Operasi Seroja, mendirikan Detasemen 81 anti teror, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri, dan Komandan Pendidikan dan Latihan TNI-AD. Ia pensiun pada 1998.

Nama Dicatut Di Kasus Freeport

Nama Luhut sempat jadi perbincangan publik ketika kasus dugaan permainan saham di Freeport terkuak. Selain nama Presiden Joko Widodo, nama Luhut juga sempat dicatut. Namun ia mengaku tak ambil pusing menanggapi kabar yang beredar mengenai transkrip rekaman pe‎mbicaraan tersebut. 

Dalam transkrip yang beredar, Luhut pun disebut dalam pembicaraan segitiga itu sebagai orang yang paling bisa mempengaruhi Presiden Jokowi. Terkait itu, mantan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar itu menampiknya. Ia mengaku selama berada di pemerintahan, dirinya memang selalu berdiskusi dan banyak memberi masukan baik diminta ataupun tidak oleh Presiden. Namun, hal tersebut dinilai wajar dan patut dilakukan sebagai pembantu presiden. 

Loading