Pengertian
Radang otak, atau secara medis disebut ensefalitis, merupakan infeksi otak yang umumnya disebabkan oleh virus. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sekitar 15% kejadian radang otak terkait dengan infeksi HIV.
Perkembangan radang otak cukup sulit ditebak. Penyembuhan penyakit ini umumnya membutuhkan waktu yang lama, berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Penyebab
Radang otak dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, jamur, parasit, atau karena penyakit autoimun. Penyebab yang paling sering ditemui adalah infeksi virus.
Infeksi virus yang sering menyebabkan radang otak adalah:
• Herpes Simplex Virus
• Ebstein Barr Virus
• Virus campak dan mumps yang biasanya menyerang anak-anak
• Golongan arbovirus yang ditularkan melalui nyamuk, seperti Japanese Encephalitis Virus dan West Nile Virus
Diagnosis
Dokter bisa menduga adanya radang otak bila seseorang mengalami demam, sakit kepala, kesadaran menurun, dan kejang-kejang. Untuk pemeriksaan awal, dokter akan melakukan pemeriksaan saraf secara menyeluruh untuk membedakan penyakit ini dengan penyakit radang selaput otak.
Selanjutnya, pemeriksaan CT-scan atau MRI otak umumnya juga dibutuhkan untuk melihat adanya perubahan struktur otak akibat radang yang dialami. Pada beberapa kasus, pungsi lumbal atau tindakan untuk mengambil sampel cairan otak dari area lumbar di tulang belakang, juga diperlukan.
Gejala
Gejala khas radang otak adalah demam, sakit kepala, silau bila melihat cahaya, disertai adanya penurunan kesadaran dan kejang. Selain itu, penderita radang otak juga dapat mengalami gejala muntah-muntah, gangguan memori, kesulitan berbicara, gangguan pendengaran, dan halusinasi.
Bila radang otak terjadi pada bayi atau anak, gejalanya lebih sulit untuk dikenali karena anak belum mampu menyampaikan keluhannya dengan baik. Radang otak pada anak umumnya ditandai dengan muntah menyemprot, ubun-ubun menonjol, anak rewel, tidak bisa ditenangkan, dan badan yang kaku.
Pengobatan
Tujuan utama pengobatan radang otak adalah untuk meredakan gejala yang timbul. Sementara itu, pengobatan untuk menghilangkan virus tidak dapat dilakukan pada semua kasus. Umumnya pengobatan dengan kortikosteroid diperlukan untuk mengurangi peradangan otak.
Bila terjadi penurunan kesadaran yang berat atau gangguan pernapasan, penderita akan membutuhkan alat bantuan napas (ventilasi mekanik untuk menunjang pernapasannya). Jika terjadi kejang, pengobatan anti-kejang diperlukan untuk menghentikan kejang. Selain itu, istirahat, mendapatkan cairan yang cukup, dan obat penurun panas juga merupakan pengobatan yang penting.
Pencegahan
Pencegahan radang otak dapat dilakukan untuk radang otak yang disebabkan oleh Japanese Encephalitis Virus, virus campak, dan virus mumps. Upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan ketiga jenis imunisasi penghalau virus tersebut pada saat bayi dan anak.
Imunisasi Japanese Encephalitis dilakukan pada usia 12 dan 24 bulan. Sementara itu imunisasi MMR (mumps, measles, rubella) dilakukan pada usia 15 bulan dan 5 tahun. Sedangkan imunisasi campak dilakukan pada usia 9 bulan, dilanjutkan pada usia 18 bulan (bila belum imunisasi MMR), dan pada usia 5–6 tahun.
Berita Terbaru
Di Tengah Tantangan Ekonomi, 86 Persen Calon Pengusaha Indonesia Berencana Rintis Usaha Kecil
OpenAI Dapat Suntikan Modal Baru, Nilai Perusahaan Lampaui Goldman Sachs
Punya Potensi Wisata, Jokowi Ingin Alor Seperti Bali dan Labuan Bajo
7 Cara Kembali Tidur Usai Terbangun Tengah Malam, Termasuk Jangan Cek HP
Lionel Messi Kembali Masuk Skuad Timnas Argentina, Lawan Langsung Gemetar
90 Nama Bayi Perempuan Inggris 3 Suku Kata, Inspirasi Nama Unik A-Z
Mengintip Kepribadian Seseorang dengan Tipe Sanguinis
Nikita Mirzani Ungkap Kondisi Lolly di Rumah Aman, Akui Belum Komunikasi Secara Langsung
6 Sikap Ini Bisa Buat Pasangan Tak Nyaman dan Meninggalkanmu, Introspeksi Segera
Catat, Masalah Tenaga Honorer Bakal Beres di Era Prabowo
Sepak Terjang Rusdi Kirana, Pimpinan MPR yang Berharta Rp 2,6 Triliun
Sosok Arini Subianto dan Profilnya, Miliarder Wanita yang Jarang Tersorot Media