Jumlah Anak Meninggal Usai Makan Leci di India Mencapai Lebih dari 100

Pemerintah India mendapatkan protes karena lambatnya proses penanganan korban

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 20 Jun 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2019, 18:00 WIB
Ilustrasi Meninggal Misterius
Ilustrasi Meninggal Misterius (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Korban anak yang meninggal akibat radang otak di India dilaporkan mencapai lebih dari 100. Kejadian ini memicu protes kemarahan dari wilayah Bihar yang merupakan daerah termiskin di negara tersebut.

Mengutip Channel News Asia pada Kamis (20/6/2019), dikabarkan bahwa jumlah korban meninggal akibat radang otak menjadi 113 pada bulan ini. Pejabat kesehatan setempat menyatakan, kejadian ini kemungkinan berkaitan dengan konsumsi leci.

Sementara itu, masih ada 60 anak di bawah 10 tahun yang mengalami perawatan akibat Sindrom Ensefalitis Akut (AES) di distrik Muzaffarpur, India. Para pasien dikabarkan mengalami kekurangan gizi.

"Enam anak dipulangkan setelah dirawat karena AES," kata Ashok Kumar Singh, pejabat departemen kesehatan Bihar pada AFP setelah menyatakan bahwa 10 anak meninggal di hari Selasa lalu.

Dia mengatakan, masih ada kemungkinan angka tersebut meningkat mengingat masih banyak ditemukan kasus baru dan banyaknya pasien yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Menkes Bihar Dikecam

800 Juta Warga India Hidup Dalam Kemiskinan
Pekerja migran dari India bagian timur bersiap di luar tempat tinggal mereka yang sempit di pondokan tuga di New Delhi, Rabu (10/10). Sekitar 800 juta warga India hidup dalam kemiskinan. (AP Photo / R S Iyer)

Dikutip dari South China Morning Post, lambatnya penangan dari pemerintah mendapatkan protes dari masyarakat. Pada Selasa lalu, puluhan orang berkumpul di rumah sakit utama Muzaffarpur dan menyatakan bahwa pihak berwenang tidak peduli pada keadaan pasien.

Belum lagi, Menteri Kesehatan Bihar, Mangal Pandey mendapatkan kecaman setelah bertanya pada wartawan mengenai skor pertandingan kriket India melawan Pakistan pada hari Minggu lalu. Padahal, negara sedang menghadapi krisis kesehatan tersebut.

"Menteri Kesehatan Bihar Mangal Pandey tampaknya lebih khawatir mengenai skor kriket daripada kematian anak-anak," tulis Randeep Surjewala, tokoh dari partai oposisi dalam akun Twitternya.

Selain itu, tokoh oposisi lain, Rabri Devi mengatakan, kematian tersebut merupakan pembunuhan berdarah dingin.

"Anak-anak sekarat karena kurangnya obat-obatan dan perawatan," tulis Devi di media sosial yang sama.

Penyakit yang Terkait Konsumsi Leci

Leci
Penelitian di India terhadap kasus kematian yang meningkat di wilayah Muzaffarpur membuktikan fakta bahwa buah leci diam-diam membunuh.

Bihar sendiri merupakan negara bagian termiskin di India. Setidaknya, hampir 100 juta orang menetap di sana.

Wilayah tersebut telah dilanda gelombang panas dalam beberapa pekan terakhir dengan suhu 45 derajat Celsius. Setidaknya, 91 orang tewas di akhir pekan lalu.

Para korban radang otak dilaporkan berasal dari keluarga miskin. Seringkali, mereka mengonsumsi leci liar dengan perut kosong.

Padahal, beberapa tahun lalu, peneliti dari Amerika Serikat menyatakan bahwa penyakit otak yang sering dialami oleh warga di sana terkait dengan zat beracun yang terdapat di buah tropis seperti leci.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya