Segera Digusur, Apa Kata Smartfren?

Smartfren dikabarkan akan digusur dari jaringan 1.900 Mhz, lalu bagaimana respon Smartfren?

oleh Denny Mahardy diperbarui 27 Mar 2014, 11:19 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2014, 11:19 WIB
Targetkan 700 BTS Baru, Smartfren Siapkan Dana USD 100 Juta
Selain untuk membangun 700 BTS baru, dana USD 100 juta yang digelontorkan juga diperuntukkan bagi perluasan jaringan viber optic.

Liputan6.com, Jakarta Jaringan 1.900 Mhz yang digunakan untuk menjalankan layanan komunikasi CDM dikabarkan akan dikosongkan pemerintah. PT Smartfren Telecom Tbk yang mengisi frekuensi tersebut mengaku sudah maklum akan kabar itu.

"Usulan pengosongan jaringan 1900 Mhz sebenarnya sudah menjadi perbincangan lama," ungkap Merza Fachys, Direktur Jaringan Smartfren saat dijumpai Tim Tekno Liputan6.com di fX Mall, Jakarta.

Lebih lanjut, Merza mengaku bahwa rencana pengosongan jaringan 1.900 Mhz didasari pada keluhan operator selular yang merasa terganggu akibat pancaran sinyal CDMA dari fasilitas milik Smartfren.

"Ada beberapa alasan yang mendasari pemikiran pengosongan jaringan 1900 Mhz, salah satunya terganggunya layanan 3G GSM oleh pancaran sinyal CDMA atau interferensi. Tapi semua operator sudah maklum kalau itu bukan sebuah kesengajaan tapi karena ada dua teknologi komunikasi berbeda yang berdampingan, " tambah Merza.

Ia pun memaparkan bahwa pihak Smartfren dan operator selular lainnya sudah kerapkali melakukan pertemuan untuk mencari solusi dari gangguan interferensi itu. Salah satu solusi yang mungkin bisa dilakukan adalah pindah ke jaringan 2.300 Mhz.

"Pilihan yang paling mungkin dilakukan sementara ini kami pindah ke 2.300 Mhz. Tapi itu masih belum final, kita masih pertimbangkan solusi lain dari interferensi itu," tandasnya.

Menteri Kominfo, Tifatul Sembiring sebelumnya mengaku sudah menerima surat permintaan pindah frekuensi dari Smartfren ke jaringan 2.300 Mhz. Menkominfo mengaku pihaknya masih mempertimbangkan permintaan perpindahan jaringan dari operator CDMA tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya