Liputan6.com, Laporan terbaru terkait aksi pengawasan yang dilakukan National Security Agency (NSA) kembali terungkap. Perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat (AS) diketahui pernah meminta penjelasan terkait program mata-mata Pemerintah AS.
Laman CNN, Sabtu (17/5/2014) melansir, pihak pemerintahan Presiden AS Barack Obama tiga hari yang lalu merilis dokumen pengadilan yang menunjukkan bahwa pada tahun 2010, sebuah perusahaan telekomunikasi di AS meminta pemerintah untuk membuktikan legalitas pengumpulan data panggilan telepon di AS oleh NSA.
Pemerintah Obama pun mengungkapkan dasar hukum program rahasia tersebut, tapi kemudian menjadi konsumsi publik setelah dibocorkan oleh mantan kontraktor NSA, Edward Snowden tahun lalu.
Kendati nama perusahan telekomunikasi itu dirahasiakan, tapi seorang sumber mengatakan bahwa itu adalah Sprint. The Washington Post menjadi media pertama yang melaporkan nama perusahaan tersebut dan mengatakan bahwa pada tahun 2010, kuasa hukum Sprint sedang bersiap menantang legalitas program NSA, sampai akhirnya pemerintah memberikan penjelasan.
Juru bicara Sprint mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik dirilisnya dokumen tersebut.
"Sprint yakin bahwa landasan hukum materiil harus diberikan ketika pemerintah meminta informasi pelanggan dari operator. Sprint dari dulu memiliki komitmen untuk melindungi privasi pelanggan kami dan akan menantang jika permintaan informasi itu tidak sesuai dengan hukum," jelas Taylor.
Dalam catatan tahun 2010 itu diungkapkan bahwa perusahaan meminta pemerintah bernegosiasi untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang legalitas program NSA tersebut. Namun pada akhirnya, dokumen menunjukkan bahwa hakim federal di Foreign Intelligence Surveillance Court meminta Sprint untuk terus mematuhi program NSA.
Adapun sejak Snowden merilis program rahasia NSA, perusahaan telekomunikasi mendapatkan kritik dari para pejuang privasi. Mereka menuding perusahaan tidak berjuang cukup keras untuk melindungi data pelanggan dari program pengawasan massal pemerintah.
Di lain sisi sejumlah perusahaan mengeluh bahwa mereka harus mengikuti perintah pengadilan.
Legalitas Program NSA Dipertanyakan, Perusahaan Dibungkam
Perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat (AS) diketahui pernah meminta penjelasan terkait program mata-mata Pemerintah AS.
Diperbarui 17 Mei 2014, 15:12 WIBDiterbitkan 17 Mei 2014, 15:12 WIB
Perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat (AS) diketahui pernah meminta penjelasan terkait program mata-mata Pemerintah AS.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kumpulkan Menteri dan Lembaga Keuangan, Prabowo Perintahkan Peningkatan Inklusi dan Literasi Keuangan
Jadwal dan Cara Penukaran Uang Baru di Pintar BI pada 22-23 Maret 2025, Jangan sampai Terlewat
7 Pintu Neraka Ditutup di Bulan Ramadhan, Apakah Berarti Pasti Masuk Surga? Simak Kata UAH
Resep Biskuit Keju yang Cocok Jadi Hampers Idulfitri
Dibongkar Satpol PP Jelang Lebaran, Hibisc Fantasy Puncak Bogor Hanya Tinggal Puing
Dipercaya Jaga Rumah Malah Kuras Barang-barang Milik Majikan
Rahasia Bakwan Renyah Anti Lembek Ala Chef: Ini 9 Resep Kriuk & Tahan Lama!
Saat Direksi dan Komisaris Emiten Bank Borong Saham
Tata Cara Sholat Qodho: Panduan Lengkap Mengganti Ibadah yang Terlewat
Menteri Islandia Mundur Usai Terungkap Punya Anak dengan Remaja 30 Tahun Lalu
Harga Minyak Mentah Naik Dampak Sanksi Iran dan Rencana OPEC+ Kendalikan Pasokan
Manchester United Dapat Kabar Baik di Tengah Jeda Internasional Maret 2025