Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan industri video game di dunia telah menciptakan potensi bisnis dengan nilai yang cukup luar biasa, hingga triliunan rupiah, termasuk di Indonesia.Â
Saat ini di Indonesia sendiri diketahui terdapat lebih dari 400 developer dengan lebih dari 1.000 game yang telah dilahirkan. Data dari Asosiasi Game Indonesia (AGI) pun menginformasikan bahwa industri game Tanah Air tumbuh 20-30% per tahun pada periode 2010-2014 dengan market size sebesar US$ 190 juta pada tahun 2013 kemarin.
Akan tetapi dukungan pemerintah terhadap sektor bisnis game dinilai masih belum maksimal. Jonathan Manuel Gunawan, COO Toge Production mengutarakan bahwa komunikasi antara pemerintah dan pelaku industri game masih minim.
Lemahnya koordinasi ini, menurut Jonathan, menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian antara apa yang dibutuhkan industri dengan jenis dukungan yang diberikan pemerintah.
"Pemerintah sudah mengakui eksistensi dan potensi industri game sebenarnya. Apalagi pemerintahan Jokowi memang mendukung penuh industri kreatif, namun sayang harusnya dibentuk lembaga khusus yang memegang masing-masing sektor karena industri kreatif sangat luas," papar Jonathan di acara Game Developer Gathering (GDG) 2014 di Universitas Multimedia Nasional (UMN) Serpong.
Lebih lanjut Jonathan mengatakan, "Komunikasinya kurang berjalan dengan baik, sehingga terkadang dukungan pemerintah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pelaku industri."
Ia memberi contoh, pemerintah harusnya berkoordinasi dengan pelaku industri dalam menentukan event-event internasional mana yang harus diikuti untuk mempromosikan pengembang-pengembang game lokal ke pasar mancanegara. "Jangan sampai dukungan yang diberikan sia-sia," ungkapnya.
Hal serupa sebelumnya juga sempat diutarakan oleh Ketua Umum Indonesia e-Sport Association (IeSPA), Eddy Lim. Di acara Megaxus Olimpiade 2014 yang berlangsung minggu kemarin, Eddy Lim memaparkan bahwa dari 48 negara yang memiliki asosiasi e-Sport (olahraga game online), ada 6 negara yang organisasinya sudah terintegrasi dengan pemerintah, Indonesia salah satunya.
Namun sayang, dukungan pemerintah masih sebatas pengakuan eksistensi. Untuk urusan pendanaan, Eddy Lim mengaku pihaknya masih mengandalkan sponsor swasta.
"Sudah sangat baik dukungan pemerintah. Tapi memang belum untuk pendanaan. IeSPA masih mengandalkan swasta. Karena pemerintah kan mungkin masih ada cabang lain yang lebih prioritas. Untuk ke depannya saya yakin akan semakin baik," ungkap Eddy Lim. (dhi/dew)
Pemerintah Setengah Hati Dukung Industri Game
Komunikasi yang berjalan kurang baik menyebabkan dukungan pemerintah terkadang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan industri.
Diperbarui 08 Des 2014, 12:50 WIBDiterbitkan 08 Des 2014, 12:50 WIB
Garena Indonesia membangun ekosistem eSports profesional yang terintegrasi pertama di Indonesia.... Selengkapnya
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 InternasionalMyanmar Diguncang Gempa Susulan Magnitudo 6,4
8 9 10
Berita Terbaru
Warga Negeri Wakal Maluku Tengah Rayakan Idul Fitri Sabtu 29 Maret 2025
Harga Emas Antam, USB dan Galeri24 Pegadaian Hari Ini 29 Maret 2025, Cek di Sini
Kapolri: Tiket Kereta Masih Sisa Banyak, Pemudik Bisa Manfaatkan Transportasi Aman dan Nyaman
Cara Menghitung Cairan Infus dengan Akurat untuk Perawatan Pasien
Puncak Arus Mudik Terjadi H-3 Lebaran 2025, Kereta Api di Sumut Angkut 10.079 Penumpang
Hasil Sidang Isbat Lebaran 2025 Menetapkan Kapan Idul Fitri 1446 H
Pemudik Pejalan Kaki Jatuh di Garbarata Pelabuhan Merak
7 Kesalahan Finansial yang Sering Terjadi Jelang Lebaran dan Cara Menghindarinya
Promosi Degradasi Pelatnas PBSI Diubah, Ini Penjelasan Eng Hian
5 Outfit Hitam ala Jihane Almira yang Fashionable dan Cocok untuk Pesta, Bisa Jadi Inspirasi
Cara Menghitung Frekuensi, Pahami Rumus dan Contoh Soalnya
Bentar Lagi Menikah, ini 5 Potret Mesra Al Ghazali dan Alyssa Daguise Waktu Pacaran