Google Mulai Kehilangan Taring di Eropa

Google menutup layanan agregator berita Google News karena kebijakan anyar pemerintah Spanyol.

oleh Adhi Maulana diperbarui 18 Des 2014, 14:10 WIB
Diterbitkan 18 Des 2014, 14:10 WIB
Uni Eropa
Bendera Uni Eropa (Foto: CNN Money)

Liputan6.com, Spanyol - Dominasi Google di lini bisnis berbasis internet mulai mendapat gangguan. Belum lama ini dikabarkan bahwa parlemen Uni Eropa sangat ingin mengakhiri ketergantungan mereka kepada Google. Gagasan tersebut mendapat dukungan penuh dari dua blok politis di parlemen Uni Eropa, yakni Partai Rakyat Eropa dan Partai Sosialis.

Apa yang diungkapkan oleh parlemen Uni Eropa tersebut tampaknya bukan sekedar ancaman belaka. Spanyol, selaku salah satu anggota Uni Eropa bahkan kini disebutkan mulai menggembosi dominasi Google di wilayah mereka.

Mengutip laman Reuters, Kamis (18/12/2014), Google dilaporkan memilih untuk menutup layanan agregator berita Google News di Negeri Matador. Hal ini dilakukan karena kebijakan anyar pemerintah Spanyol yang mengharuskan Google membayar bila tetap ingin mempublikasikan konten berita milik media-media asal Spanyol.

"Kami mengumumkan bahwa mulai 16 Desember tidak akan memasukkan media-media Spanyol di Google News dan menutup layanannya di Spanyol," kata Richard Gingras, Head News and Social Products Google.

Sebelumnya Vice President komisi anti-trust Uni Eropa, Joaquin Almunia, sempat mengungkapkan bahwa faktanya Google terlalu banyak menguasai data pribadi masyarakat Eropa.

Selain itu, Google juga dinilai memiliki pangsa pasar yang terlalu luas di Eropa. Hal ini disebutkan 'membunuh' bisnis berbasis internet lokal lainnya di wilayah Eropa.

Pangsa pasar Google di wilayah Eropa sendiri tercatat sebesar 90%. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan pangsa pasar Google di Amerika Serikat yang 'hanya' mencapai 68%. (dhi/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya