Liputan6.com, Jakarta - Sebuah mobil yang bisa mengemudi sendiri (self driving) adalah impian banyak orang di masa depan. Google dalam beberapa tahun belakangan ini berusaha mewujudkan mimpi itu dengan mulai mengembangkan sejumlah prototipe mobil self driving.
Tak hanya Google, Apple pun belakangan digosipkan mulai tertarik terjun ke industri otomotif. Meski hingga kini masih simpang siur apakah Apple akan mengembangkan mobil bertenaga listrik seperti yang dilakukan Tesla, atau mereka akan mengekor Google merancang mobil self driving canggih.
Para pemain di industri otomotif juga dilaporkan tak mau ketinggalan. General Motors (GM), pabrikan asli Amerika Serikat (AS) itu juga dilaporkan cukup serius mendalami teknologi mobil self driving. GM bahkan menggandeng Carnegie Mellon University dalam proses pengembangannya.
Menurut kepala laboratorium pengembangan teknologi GM, Raj Rajkumar, mobil self driving akan menjadi umum dalam kurun waktu 15 tahun ke depan. Namun begitu, perkembangannya akan bertahap dan diperlukan waktu beradaptasi baik bagi para produsen maupun konsumen.
Yang pertama, Raj meyakini proses perkembangan teknologi mobil pintar akan dimulai dari tahap 'penambahan otomatisasi'. Dengan kata lain, pihak produsen akan mulai menambahkan fitur kemudi otomatis pada mobil mekanis biasa seperti yang beredar saat ini.
Tahap ini sangat penting karena pengembangan teknologi self driving terhitung masih sangat awal, akan banyak sekali update teknologi yang terjadi sebelum mobil yang diproduk benar-benar bisa mengemudi secara otomatis sepenuhnya.
Berbicara pada acara konferensi yang diadakan Goldman Sachs, Raj menerangkan urutan tahap proses pengembangan mobil pintar sebagai berikut:
1. Mobil akan mulai disematkan kemampuan autopilot di jalan raya, dalam artian mobil dapat mengarahkan, memperlambat dan mempercepat laju kendaraan secara otonom di satu jalur.
2. Penambahan kemampuan untuk menyesuaikan jalur dan menentukan kapan harus menyusul atau melambat.
3. Penambahan kemampuan parkir otonom.
4. Penambahan kemampuan penyesuaian kondisi lalu lintas, di mana kendaraan pada akhirnya dapat menentukan rute yang lebih efisien dilalui.
Bila tahap-tahap tersebut telah berhasil dilalui, maka menurut Raj barulah konsep mobil self driving menjadi produk nyata. Demikian seperti yang dilansir laman Business Insider, Selasa (24/2/2015).
Baca Juga
(dhi/isk)
Advertisement