Terbaring Sakit, Chairman Samsung Malah Dikritik

Chairman Samsung dinilai memiliki gaya hidup yang terlalu mewah, seperti bepergian ke luar negeri dengan pesawat pribadi.

oleh Andina Librianty diperbarui 16 Mar 2015, 13:38 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2015, 13:38 WIB
Terbaring Sakit, Pemegang Saham Serang Chairman Samsung
Chairman Samsung, Lee Kun-hee (Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Samsung menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan pada pekan lalu. Namun pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu tidak berjalan dengan mulus. 

Menurut laporan The Wall Street Journayang dikutip Senin (16/3/2015), Chairman Samsung, Lee Kun-hee, menjadi salah satu topik hangat dalam pertemuan tersebut. Lee yang telah menginjak usia 73 tahun saat ini sedang dirawat di rumah sakit dan masih dalam masa pemulihan setelah mengalami serangan jantung pada Mei tahun lalu.

Meski tengah terbaring di rumah sakit, kondisi itu tak lantas membuat pemegang saham enggan mengkritiknya. Seorang pemegang saham yang mengidentifikasi dirinya sebagai 'pemegang saham no.1814' cukup berani menentang Lee.

Pemegang saham itu secara terang-terangan menyerang gaya hidup Lee dulu yang dianggap terlalu mewah, seperti bepergian ke luar negeri dengan pesawat pribadi dan tinggal di hotel mewah. Menurutnya, uang yang dihambur-hamburkan oleh Lee itu bisa untuk mensejahterakan para karyawan.

Vice Chairman dan Co-Chief Executive Officer (CEO), Kwon Oh-yun, yang memimpin pertemuan menepis pernyataan tersebut. Dia menilai ucapan si pemegang saham tersebut tidak tepat di dalam pertemuan tersebut.

Secara keseluruhan, menurut laporan The Wall Street Journal, RUPS Samsung dihiasi dengan komplain dari pemegang saham yang berbicara atas nama pemegang saham lainnya. Tak hanya soal dividen yang dinilai terlalu rendah, tapi juga soal ketidakpuasan mengenai berbagai hal, termasuk soal Lee.

Seorang pemegang saham menilai Samsung terlalu menghabiskan banyak uang untuk riset dan pengembangan, sementara pemegang saham lain ada yang meminta perusahaan untuk lebih terbuka dalam menguraikan kriteria penunjukan anggota dewan eksternal. Sejumlah pemegang saham juga mengkritik bayaran co-CEO yang dinilai terlalu tinggi.

(din/dew)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya