Wiko Highway Pure: Smartphone Tipis dengan Kamera 8MP

Kamera di smartphone telah menjelma menjadi fitur wajib di smartphone. Namun, kualitasnya terkadang masih disepelekan.

oleh M Hidayat diperbarui 21 Agu 2015, 12:02 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2015, 12:02 WIB
Cara Mudah Hapus Goresan di Kamera Smartphone
Lensa kamera smartphone Anda tergores? Simak caranya berikut ini

Liputan6.com, Jakarta - Dengan ketebalan yang hanya 5,1 mm, dan bobotnya yang seberat 98 gram saja, Highway Pure diklaim sebagai ponsel 4G paling tipis di dunia.

Smartphone ini juga dilengkapi dengan kamera utama 8 Megapiksel (MP) dan kamera sekunder 5 MP. Akankah ada smartphone lain yang sanggup menandinginya?

Merespon hal tersebut, Chief Marketing Officer Wiko Mobile Indonesia, Janto Djojo, Rabu (19/08/2015) mengatakan, tampaknya hal itu hampir tidak mungkin.

"Rasanya sulit membuat smartphone yang lebih tipis lagi. Sebab kita perlu memperhitungkan hal lain, seperti port audio atau port lainnya. Kecuali nanti ada kemajuan teknologi, misalnya port yang biasa ada di smartphone itu jadi makin kecil ukurannya, baru bisa ada smartphone yang lebih tipis lagi," papar pria berkacamata ini.

Dalam kesempatan sama, Fotografer Senior Arbein Rambey, berbagi cerita mengenai kamera, termasuk kamera yang kini telah menjelma menjadi fitur wajib di smartphone. 

"Jika bicara kamera, kita mesti perhatikan lensa dan sensornya. Kalau ponsel makin tipis lagi, lensa sama sensornya bakal kaya gimana?" kata pria yang pernah memotret tambang Freeport dari helikopter ini.

"Pengecilan smartphone biasanya akan berhenti di aspek ergonomi. Kenyamanan pengguna tetap harus diperhatikan. Memang sekarang ini ada ponsel mini seharga Rp 150 ribuan yang ukurannya sangat kecil. Tapi, apa ponsel itu nyaman dipakai? Gak enak, kan?" Tambahnya.

Menurutnya, sebagian pihak masih menyepelekan kualitas kamera pada smartphone. Padahal kamera beresolusi 2 MP pun sudah cukup untuk menghasilkan gambar-gambar yang akan dicetak di surat kabar. 

Bahkan, kamera smartphone dengan resolusi 8 MP juga sudah bisa menghasilkan gambar yang bagus untuk dicetak seukuran baliho. 

"Kedengarannya hampir sulit dipercaya. Dulu saya pernah garap foto untuk baliho kampanye politik pakai kamera 8 MP. Itu bisa kok, asal tahu caranya. Maksudnya, saat mau ambil objek, kita mesti inget 3 hal. Yang dipotret dan yang motret gak boleh gerak. Begitu juga pencahayaannya mesti bagus. Kalau 3 hal ini bisa dipenuhi, nanti hasilnya akan bagus," tutup pria yang aktif memotret sejak 1988 tersebut.

(why/cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya