Liputan6.com, Jakarta - Tren e-Commerce makin populer berkat kehadiran internet dan smartphone di dunia. Namun, tren ini juga terjadi pada m-Commerce atau belanja online melalui perangkat mobile.
Dalam riset terbaru, jumlah konsumen di Asia Pasifik yang melakukan transaksi melalui ponsel mereka naik pesat, dibandingkan dekstop.
Dilansir dari Telecom Asia, Senin (5/10/2015), riset bertajuk e-Commerce Regional Visa 2015 mengungkap bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang mendorong pertumbuhan transaksi m-Commerce di Asia Pasifik.
Responden di Indonesia (36%), Tiongkok (34%), dan Taiwan (28%) dilaporkan menjadi tiga negara dengan pertumbuhan m-Commerce terbesar sepanjang tahun ini.
Perlu diketahui, survei yang dilakukan oleh ORC International Singapore tersebut dilakukan pada Mei-Juni 2015. Terdapat 11.760 responden dari 13 negara di Asia Pasifik dalam survei ini. Rentang usia responden mulai dari 15 hingga 55 tahun.
Ketiga belas negara itu antara lain, Australia, Tiongok, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Disebutkan juga bahwa jumlah pelaku m-Commerce naik 22 persen tahun ini, dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut survei, popularitas m-Commerce di Asia Pasifik menunjukkan adanya gap dengan m-Commerce, yang menggunakan perangkat lebih besar, seperti laptop dan dekstop. Gap antara m-Commerce dan e-Commerce terjadi di negara seperti Tiongkok (8%), Korea (9%), dan Indonesia (9%).
Riset ini juga mengungkap konsumen di beberapa negara cenderung belanja lintas negara. Mereka berasal dari Singapura (77%), Australia dan Hong Kong (75%) serta Selandia Baru (74%). Sebaliknya, konsumen dari Jepang (81%), Taiwan (61%), dan Vietnam (57%), yang kebanyakan belanja di dalam negeri.
(cas/isk)