Liputan6.com, California - Para astronom dari The National Aeronautics and Space Administration (NASA) untuk pertama kalinya mampu menangkap penampakan lubang hitam (black hole) yang menelan sebuah bintang di luar angkasa.
Penampakan ini menjadi fenomena yang luar biasa, karena belum pernah disaksikan oleh mata manusia secara langsung di sepanjang sejarah peristiwa Tata Surya.
Baca Juga
Menurut informasi yang tim Tekno Liputan6.com rangkum dari laman The Independent, Senin (30/11/2015), para astronom NASA yang dipimpin ilmuwan dari Johns Hopkins University ini mempublikasikan peristiwa tersebut untuk pertama kali di jurnal Science pada Kamis lalu, 25 November 2015.
Advertisement
Pada saat mengabadikan peristiwa itu, Sjoert Van Velzen, selaku pimpinan proyek ini mengungkapkan bahwa mereka memang sudah memantau pergerakan black hole itu sejak lama.
Barulah disadari, terdapat sebuah bintang yang berukuran sebesar matahari meleset dari orbitnya dan tersedot ke dalam black hole itu. Mereka menunggu momen yang pas di mana bintang itu tersedot dan `dimuntahkan` kembali oleh black hole.
Penjelasan Black Hole
"Bintang besar tersebut ditelan oleh black hole. Setelahnya, black hole tersebut menyemburkan suar (flare) yang kecepatannya hampir menyamai cahaya," tutur Van Velzen.
"Peristiwa ini sangat langka. Ini pertama kalinya kami menyaksikan sebuah peristiwa kehancuran bintang dengan penampakan yang begitu menakjubkan."
Black Hole sendiri merupakan sebuah `ruang` padat di luar angkasa, yang memiliki gaya gravitasi tinggi. Materi ini berasal dari kandungan gas dan cahaya, sehingga membuatnya tak terlihat di ruang hampa udara.
Sementara untuk kasus ini, Van Velzen menjelaskan black hole yang diperlihatkan tergolong ke jenis supermassive black hole, yang mana merupakan lubang hitam terbesar dari semua jenis lubang hitam yang ada di Tata Surya. Besarnya `hanya` sekitar satu juta kali dari massa Matahari.
Namun, kekuatannya untuk `menelan` semua benda luar angkasa yang berada di dekatnya begitu kuat.
(jek/isk)
Advertisement