Liputan6.com, Jakarta - Hasil dari survei Consumer Reports yang dirilis belum lama ini menunjukkan Apple MacBook Air dan MacBook Pro menjadi laptop yang paling bandel alias paling dapat diandalkan di pasar.
Dilaporkan Apple Insider, sebagaimana dikutip dari ZDNet, Kamis (3/12/2015), publikasi tersebut menyurvei 58 ribu pelanggan yang membeli laptop antara 2010 dan 2015.
Sementara diketahui hampir 20 persen pengguna melaporkan semacam kerusakan dalam 3 tahun pertama setelah pembelian, yang sebagian besar di antaranya berupa masalah sistem yang serius, tingkat kegagalan Apple mencapai 10 persen untuk semua laptopnya selama periode waktu yang sama.
Dan secara khusus, tingkat kerusakan MacBook Air dan MacBook Pro masing-masing 7 dan 9 persen. Adapun setiap tahunnya, lini MacBook mendapat tingkat kegagalan kolektif sekitar 3 sampai 4 persen, yang menurut ZDNet jauh lebih rendah dari perangkat yang menjalankan Windows.
Rinciannya, laptop NV besutan Gateway menduduki puncak daftar laptop Windows dengan tingkat kegagalan 13 persen.
Baca Juga
Disusul tingkat kegagalan produk bermerek LT yang diperkirakan mencapai 14 persen, dan Ativ Book besutan Samsung yang juga mengatongi angka yang sama dengan LT. Kemudian laptop Lenovo ThinkPad dan Dell XPS ada di tempat berikutnya, dengan angka 15 persen.
Adapun laptop Apple yang menderita kerusakan berulang-ulang mencapai 42 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan 55 persen untuk laptop Windows.
Menariknya, publikasi tersebut menunjukkan bahwa sementara MacBook lebih dapat diandalkan, MacBook lebih mahal dalam hal biaya perbaikan, jika MacBook mengalami kerusakan.
Lalu, Consumer Reports juga mengungkapkan, para pembeli terpaku pada garansi AppleCare yang diperpanjang, yang menduduki puncak daftar outlet layanan dukungan teknis awal tahun ini.
Terakhir, 71 persen responden survei yang membeli MacBook benar-benar puas dengan keandalannya, angka yang terpaut jauh dari 38 persen untuk pengguna Windows.
(Why/Isk)