Liputan6.com, Jakarta - Meningkatnya penggunaan smartphone dan tablet di Indonesia turut mendorong kebutuhan masyarakat akan aplikasi mobile. Di kalangan usia muda, penggunaan aplikasi mobile pun mulai familiar dibandingkan penggunaan peramban mobile (browser).
Studi Baidu mengacu pada riset GfK Indonesia bertajuk Mobile Apps Market Study Indonesia menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi mobile lebih besar, yakni 97 persen, dibandingkan browser yang hanya 76 persen.
Menurut Head of Marketing Baidu Indonesia Iwan Setiawan, rata-rata pengguna pengguna mobile di Indonesia meluangkan waktu 60 menit per hari untuk berinteraksi dengan aplikasi mobile yang telah diunduhnya ke smartphone atau tablet.
"Studi ini juga mengungkap itu ditemukan juga bahwa user paling aktif adalah mereka yang berusia 23-26 tahun," kata Iwan dalam media briefing mengenai Mobile Apps Market Study di Indonesia di Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (7/4/2016).Â
Baca Juga
Melihat hal tersebut, Iwan menuturkan, aplikasi mobile menjadi pendorong pertumbuhan bisnis di industri kreatif berbasis teknologi informasi. Baidu sendiri, ikut mendorong tumbuhnya bisnis pengembangan aplikasi di Indonesia.
Studi tersebut juga mencatat beberapa aplikasi yang paling populer di Indonesia, di antaranya adalah gim, olah pesan, serta media sosial.
"Aplikasi yang paling banyak diunduh oleh pengguna perangkat mobile di Indonesia adalah gim sebesar 38 persen, olah pesan 27 persen, serta media sosial sebesar 19 persen," kata Iwan.
Selain itu, aplikasi lain yang juga favorit di kalangan pengguna mobile adalah aplikasi untuk belanja online (8%), aplikasi untuk pemesanan transportasi (6%), aplikasi aneka referensi sebesar (6%), peta dan navigasi (3%), hingga berita dan informasi sebesar (3%).
Sebagai penutup, studi ini dilakukan terhadap lebih dari 2.200 orang responden di Jakarta, Bandung, Bogor, Tangerang, Bekasi, Semarang, dan Surabaya.
(Tin/Cas)