Analis: iPhone 7 Tak Akan Robohkan Dominasi Samsung

iPhone 7 dipastikan tidak akan menawarkan fitur terbaru yang menonjol.

oleh Iskandar diperbarui 12 Jul 2016, 11:20 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2016, 11:20 WIB
Ilustrasi Apple vs Samsung
Ilustrasi Apple vs Samsung. Ilustrasi: androidguys

Liputan6.com, Jakarta - Profit dari raksasa teknologi Samsung Electronics Co Ltd pada kuartal kedua 2016, kemungkinan besar naik 17,4 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini menjadi yang tertinggi dari 2 tahun terakhir berkat penjualan Galaxy S7.

Pada April-Juni, Samsung kemungkinan memperoleh keuntungan sekitar 8,1 triliun won (US$ 7 miliar) atau sekitar Rp 92, 4 triliun--lebih dari perkiraan rata-rata sebesar 7,8 triliun won atau sekitar Rp 89 triliun. Demikian menurut survei Thomson Reuters yang terdiri dari 16 analis. 

Ini merupakan yang tertinggi sejak memperoleh keuntungan 8,5 triliun won atau sekitar Rp 97 triliun pada kuartal pertama 2014.

Divisi mobile Samsung bisa dibilang menjadi kontribusi terbesar di kuartal kedua berturut-turut. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apakah perusahaan Korea Selatan tersebut bisa mempertahankan momentum yang kuat ini dalam menghadapi persaingan sengit dari Apple dan perangkat mobile dari China yang lebih murah?

"Pada saat ini tampaknya tidak mungkin akan ada perangkat yang mampu bersaing dengan kuat," kata Kim Hyun-soo said, IBK Asset Management fund manager, sebagaimana dikutip dari laman Huffington Post, Selasa (12/7/2016).

iPhone versi terbaru (iPhone 7), kata Kim, yang kemungkinan meluncur September 2016 dipastikan tidak akan menawarkan fitur terbaru yang menonjol.

Di sisi lain, Samsung tidak akan mengungkapkan jumlah keuntungannya secara detail. Namun sebagai informasi, saham Samsung naik 1,7 persen dibandingkan pada minggu lalu, dibandingkan dengan kenaikan 1,1 persen secara global.

Thomson Reuters mengungkap, keuntungan divisi mobile Samsung telah meningkat 54,5 persen dari tahun sebelumnya menjadi 4,3 triliun won atau sekitar Rp 49 triliun--tertinggi sejak kuartal kedua 2014.

Penjualan Galaxy S7 sendiri diperkirakan akan naik, tapi Kim mengatakan, Samsung harus dapat mempertahankan laba triwulanan antara 7 triliun dan 8 triliun won (Rp 79 triliun dan Rp 91 triliun) hingga 2016 dengan bantuan dari bisnis chip dan peluncuran smartphone premium berikutnya, Galaxy Note terbaru.

(Isk/Cas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya