Cikal Bakal Kehidupan di Bumi dan Mars Saling Berhubungan?

Hantaman asteroid raksasa diperkirakan menjadi sarana pertukaran batuan Mars dan Bumi dan menjadi cikal bakal kehidupan planet itu

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 14 Jul 2016, 06:37 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2016, 06:37 WIB
NASA Bakal Jadikan Mars Sebagai Objek Wisata Luar Angkasa
Ditemukannya air di Mars membuka peluang NASA untuk menjadikan Planet Merah tersebut sebagai objek wisata, apakah mungkin bisa terjadi?

Liputan6.com, Jakarta - Tahun lalu, NASA berhasil menemukan bukti adanya air mengalir di permukaan Mars. Temuan itu semakin menguatkan gagasan tentang adanya kehidupan di planet merah tersebut yang dipercaya sebagian ilmuwan.

Terbaru, seorang peneliti dari University of Arizona, Alfred McEwen memprediksi kemungkinan adanya hubungan antara kehidupan di Bumi dan Mars.

Menurutnya, pencarian kehidupan kuno di planet Mars dapat mengarahkan manusia pada asal mula kehidupan yang di Bumi.

Hal ini didasarkan pada gagasan adanya bakteri di bawah permukaan Mars yang memiliki kemiripan dengan mikroba sederhana di kedalaman danau Antartika.

Lebih lanjut ia menuturkan miliaran tahun lalu baik Mars dan Bumi sering dihantam serangan asteroid raksasa. Kejadian itu secara tak langsung mengirimkan pecahan masing-masing planet ke luar angkasa dan saling berpindah.

Lokasi Mars yang tak terlalu jauh membuat batuan planet tersebut dapat dengan mudah menjangkau Bumi. Begitu juga sebaliknya, beberapa pecahan batuan Bumi juga mungkin dapat dengan mudah tiba di Mars.

"Kehidupan bermula di Bumi sekitar empat miliaran tahun lalu ketika banyak terjadi banyak hantaman, dan mikroorganisme dapat bertahan dalam perjalanan dari Mars dan Bumi," ujarnya seperti dikutip dari laman Mirror, Kamis (14/7/2016).

Untuk itu, ada kemungkinan kehidupan di Bumi secara tak langsung terpengaruh dari Mars. Hal sama juga berlaku sebaliknya, kehidupan di Mars dapat berasal dari Bumi.

Lantas, bagaimana dengan kehidupan di Mars saat ini? Ia menuturkan apabila ada kehidupan di Mars kemungkinan berada pada wilayah di bawah permukaan planet tersebut yang memiliki suhu lebih hangat dan tak terpapar radiasi.

(Dam/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya